Miris, Pasar Sayangan Salatiga Sepi Pembeli, Ini Penyebabnya

LENGANG: Beberapa pedagang Pasar Sayangan Salatiga menunggui lapaknya yang sepi pembeli, beberapa waktu lalu. (Dok. Beritajateng.id)

SALATIGA, Beritajateng.id –  Para pedagang di Pasar Sayangan, Salatiga, mengeluh karena sepi pembeli. Kondisi ini terjadi sejak beberapa tahun belakangan.

Seorang pedagang Pasar Sayangan, Amat mengungkapkan, pasar tradisional yang berada di Jalan Pattimura itu mulai sepi pembeli sejak sebelum wabah Covid-19 melanda Kota Salatiga. Saat Covid-19 mewabah, sejumlah pedagang, utamanya kuliner yang berada di lantai dua gulung tikar.

“Saat Covid-19 banyak pedagang (Pasar Sayangan) yang bangkrut. Dan sampai sekarang, kondisi pasar sepi pembeli,” katanya, pada Kamis, 4 Juli 2024.

Menurutnya, hingga sekarang masih ada beberapa pedagang yang  terpaksa bertahan berjualan di Pasar Sayangan meskipun kondisi sepi.

“Saya mencoba untuk terus bertahan, meski dengan modal seadanya,” ucapnya.

Sementara itu, bukan hanya di Pasar Sayangan saja yang sepi pembeli. Bahkan di pasar tradisional lainnya, yaitu Pasar Krenceng dan Pasar Andong beberapa pedagang sudah meninggalkan lapaknya dan memilih berjualan di tempat lain yang lebih ramai.

“Covid-19 dampaknya sangat besar bagi pedagang pasar tradisional. Banyak yang bangkrut karena saat itu tidak pembeli,” kata pedagang lain, Siti.

Menurutnya, usai Covid-19, pedagang pasar tradisional utamanya yang bermodal kecil kesulitan untuk mengembangkan usaha. Sebab pasca Covid-19, sistem perdagangan sudah berubah. Masyarakat banyak yang memanfaatkan layanan penjualan barang secara online.

“Sekarang beli sayuran saja bisa online. Pedagang pasar tradisional, jelas kalah bersaing dengan pedagang online karena mereka bisa memberikan layanan pesan antar,” ucapnya. (Lingkar Network | Angga Rosa – Beritajateng.id)

Exit mobile version