Edy Wuryanto Sorot Turunnya Peserta JKN di Peresmian RS Permata Utama Grobogan

Anggota Komisi IX EDY Wuryanto (berkacamata), jajaran Pemkab, DPRD Grobogan dan Forkompinda saat meninjau fasilitas kesehatan di Rumah sakit Permata Utama, Selasa (20/5). (Ahmad Abror/Beritajateng.id) 

GROBOGAN, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan kini resmi memiliki rumah sakit dengan standar regulasi Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) yakni Rumah Sakit Permata Utama.

Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto yang menghadiri acara peresmian pada Selasa, 20 Mei 2025 itu menyoroti aspek kesehatan di Grobogan. Ia mengatakan, peserta JKN di Grobogan turun dari 99% menjadi 65%.

“Ini menjadi PR besar untuk Pemda Grobogan dan juga saya sebagai DPR RI,” ujarnya. 

Ia menyampaikan rasa prihatinnya atas kondisi ini. Sebab, 35% masyarakat Grobogan tidak memiliki jaminan sosial kesehatan, sehingga mereka harus membayar sendiri apabila sakit.

“Ini menjadi perhatian penting, karena pemerintah punya kewajiban agar presentase pesertanya 100%,” ujarnya. 

Dalam kesempatan itu, ia meninjau fasilitas kesehatan di RS tersebut dan menyatakan telah sesuai dengan standar. 

“Tadi sudah saya cek, biasanya kan ada empat tempat tidur satu ruangan, disini berani hanya dua, berartikan ada perbaikan kelas rawat inap standar,” jelasnya. 

Sementara itu, pendiri dan Direktur RS Permata Utama, dr. Utomo, mengatakan bahwa peresmian ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak akan layanan kesehatan modern dan memadai di Grobogan, terutama pasca-penerapan regulasi KRIS yang berdampak signifikan pada kapasitas rumah sakit lama.

“Implementasi KRIS menuntut kami untuk berbenah. Banyak pasien yang tidak mendapat tempat tidur karena keterbatasan kapasitas. Maka kami membangun RS Permata Utama agar masyarakat tidak perlu lagi dirujuk ke luar kota,” jelas dr. Utomo.

RS yang berada di Jl. Raya Purwodadi–Semarang KM 5, Desa Pulorejo ini mempunyai kapasitas 185 tempat tidur. Kapasitas ini, kata dia, masih dapat dikembangkan sesuai kebutuhan di masa depan.

“Pembangunan berlangsung selama 1,5 tahun sejak akhir 2023. Ini adalah hasil gotong royong banyak pihak, termasuk dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Grobogan,” ujar dr. Utomo. 

Ia menjelaskan, RS Permata Utama dibangun dengan standar di atas ketentuan KRIS. Jika peraturan mengizinkan 4 pasien per kamar, rumah sakit ini hanya memiliki tiga kamar untuk tiga pasien, serta dua pasien per kamar.

Selain itu, RS ini dilengkapi dengan fasilitas penunjang medis canggih. Diantaranya CT Scan 64 slide, Magnetic Resonance, Imaging (MRI), Angiografi, C-Arm, dan Layanan Hemodialisa. 

Namun menurut dr. Utomo, keunggulan utama RS Permata Utama terletak pada sumber daya manusianya.

“Kami menyiapkan tenaga medis dan non-medis yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki empati, dedikasi, dan integritas dalam pelayanan. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga tulus hati dalam melayani,” tegasnya.

Meski telah diresmikan, dr. Utomo menjelaskan bahwa layanan kepada masyarakat belum bisa langsung dimulai. Rumah sakit masih menunggu terbitnya izin operasional yang sedang dalam tahap akhir.

“Kami mohon pengertian dari masyarakat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat semua proses selesai, dan kami bisa mulai melayani dengan penuh semangat,” katanya menutup sambutan.

Wakil Bupati Grobogan Sugeng menyambut baik kehadiran rumah sakit ini dan menyampaikan harapan agar RS Permata Utama menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan indeks kesehatan daerah.

“Ini langkah besar. Dengan kapasitas dan fasilitas seperti ini, Grobogan selangkah lebih maju dalam pelayanan kesehatan,” ujarnya. 

Jurnalis: Ahmad Abror

Editor: Utia Lil

Exit mobile version