PATI, Beritajateng.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Pati, M. Nur Sukarno, berharap Pemerintah Kabupaten Pati memiliki program “Basahi Pati Selatan” sebagai upaya dalam menangani masalah pengairan saat musim kemarau.
Sukarno mengatakan wilayah Pati Selatan cenderung kering untuk sektor pertanian sangat membutuhkan aliran air. Terutama saat musim kemarau. Pihaknya pun merasa prihatin dengan nasib para petani yang tidak bisa mengolah lahan karena keterbatasan sumber air.
Menurut anggota Komisi B DPRD Pati ini, pembuatan Embung Kasih di Kecamatan Sukolilo dan Bendungan Kembang Kembang di Kecamatan Jakenan dapat menjadi contoh untuk program “Basahi Pati Selatan”. Dengan langkah tersebut lahan pertanian di Sukolilo dan Jakenan, khususnya, bisa mendapatkan sumber air untuk mengairi lahan pertanian saat kemarau.
“Kalau saya sepakat untuk daerah yang dikasih anggaran berlebih dengan syarat harus tepat sasaran. Di sana ‘kan kalau musim kemarau tanahnya kering. Sudah 26 tahun saya mendengar basahi Pati selatan,” ungkapnya.
Legislator Partai Golkar ini juga mencontohkan keberadaan Bendungan Randugunting di Kecamatan Japah, Kabupaten Blora yang dinilai bisa untuk mengairi sawah di Kecamatan Jaken dan Pucakwangi.
Oleh karena itu pihaknya berharap wacana pembangunan Embung Cabean di Kecamatan Winong bisa membantu pengairan di lahan sawah setempat.
“Sehingga seperti Waduk Cabean di Winong sangat penting. Sebenarnya, tidak hanya Sukolilo, Winong, Tambakromo dan Pucakwangi juga,” tambahnya.
Dengan adanya pemanfaatan sistem pengairan yang baik, wakil rakyat asal Wedarijaksa ini meyakini bisa menjamin ketepatan air untuk sektor pertanian dan membawa kesejahteraan bagi para petani. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)