Mahasiswa Udinus Semarang Jadi Korban Pembacokan, Polisi Masih Memburu Pelaku

Tim Ambulance saat memberikan pertolongan kepada korban pembacokan di Jalan Kelud Semarang, Selasa (17/9) dini hari. (Rizky Syahrul Al-Fath/Beritajateng.id)

SEMARANG, Beritajateng.id – Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) mengungkapkan rasa duka mendalam atas meninggalnya mahasiswa mereka, Muhammad Tirza Nugroho. Tirza menjadi korban penyerangan salah sasaran di Jalan Kelud, Semarang. Mahasiswa semester akhir Program Sarjana Teknik Informatika Udinus tersebut dikenal berperilaku baik dan aktif terlibat dalam kegiatan sosial kampus.

Ananda Tirza berpartisipasi aktif dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM periode 2023/2024. Kepergiannya yang mendadak meninggalkan luka mendalam bagi teman-teman serta seluruh civitas akademika Udinus.

Dalam pernyataan resminya, Kepala Biro Kemahasiswaan Udinus, Rindra Yusianto bersama Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Komputer, Ahmad Zainul Fanani, Kaprodi Teknik Informatika Sri Winarno, dan dosen wali Erna Zuni Astuti segera mengunjungi RS Bhayangkara usai mendengar berita duka dari salah satu mahasiswa mereka. Mereka menyampaikan ucapan belasungkawa dan memberikan santunan kepada orang tua Ananda Tirza pada Selasa, 17 September 2024 pukul 10.50 WIB.

“Kami memastikan keluarga Ananda Tirza mendapatkan dukungan yang diperlukan dalam menghadapi situasi yang sangat berat ini. Pihak universitas juga telah berkoordinasi dengan keluarga korban terkait insiden ini.” ujar Dr. Rindra Yusianto. 

Pihak Udinus menyerahkan penanganan kasus tersebut sepenuhnya kepada pihak kepolisian. 

“Kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan menghukum mereka sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan brutal seperti ini tidak dapat ditoleransi, dan kami mengutuk keras tindakan tersebut,” tegas Dr. Rindra.

Atas kejadian tak terduga tersebut, Udinus melakukan langkah preventif di lingkungan kampus dengan menerapkan jam malam. Para mahasiswa diperbolehkan aktif berkegiatan di kampus hingga pukul 23.00 WIB.  

Kapolrestabes Semarang, Kompol Irwan Anwar menjelaskan kronologi peristiwa pembacokan yang dialami mahasiswa Udinus tersebut.

Berdasarkan keterangannya, kejadian bermula ketika korban dan temannya (saksi) hendak pulang menuju indekosnya pada hari Selasa, 17 September 2024 sekitar pukul 02.30 WIB dini hari. Keduanya sempat berhenti di seberang SPBU Kelud. Saat berhenti itulah mereka dihampiri oleh segerombolan orang bersenjata tajam.

“Disamperin oleh kurang lebih 4 orang dengan membawa sajam. Saksi lari bersama korban, tetapi tertangkap dan terjatuh. Saksi berhenti di samping SPBU melihat korban sudah dibacok oleh pelaku,” katanya.

Irwan menjelaskan bahwa salah satu saksi yang merupakan warga setempat melihat sekelompok orang bersenjata tajam kabur menuju arah Sampangan pada pukul 03.00 WIB.

Irwan menerangkan bahwa Ambulans Hebat tiba di lokasi kejadian sekitar satu jam setelah peristiwa terjadi yaitu pukul 04.00 WIB. Saat petugas medis mengecek, korban telah dinyatakan meninggal dunia.

“Korban dinyatakan sudah meninggal dunia dengan luka di bagian paha kanan terbuka tembus tulang,” ujarnya.

Tim Unit Inafis Polrestabes Semarang telah melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Polisi juga telah mengumpulkan keterangan dari para saksi dan kini bergerak memburu pelaku. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath – Beritajateng.id)

Exit mobile version