JEPARA, Beritajateng.id – Bupati Witiarso Utomo mengungkap realisasi program Sekolah Rakyat di Kabupaten Jepara tinggal menunggu jadwal dari Kementerian Sosial (Kemensos).
Hal itu ia katakan saat mengunjungi para calon siswa Sekolah Rakyat di Kecamatan Pakisaji pada Selasa, 9 September 2025.
Kunjungan tersebut merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dimulai sejak pekan lalu dan Kecamatan Pakisaji merupakan daerah terakhir yang dikunjungi.
“Hari ini peninjauan calon siswa di Pakis Aji telah selesai, total ada 75 anak yang siap Sekolah Rakyat. Kita tinggal menunggu jadwal dari Kemensos. Antusiasme anak-anak dan orang tua sungguh luar biasa. Mudah-mudahan segera bisa berjalan sehingga semakin banyak anak di Jepara yang mendapat kesempatan belajar yang berkualitas di Sekolah Rakyat,” katanya.
Bupati yang akrab disapa Mas Wiwit itu menambahkan, Pemkab Jepara tidak hanya memperhatikan para siswa Sekolah Rakyat, tetapi juga orang tua siswa agar perekonomian mereka meningkat.
“Kita juga melihat usaha dan kebutuhan keluarga mereka. Jadi tidak hanya anaknya saja yang kita pikirkan, tetapi juga bagaimana membantu orang tua agar perekonomian keluarganya ikut meningkat,” ujarnya.
Sementara itu, Aprilia Siti Rahmawati (8) dan Alika Naila Putri Ramadani (6) yang merupakan calon siswa sekolah rakyat mengaku senang bisa ikut menjadi murid di Sekolah Rakyat.
Kebahagiaan juga dirasakan oleh kedua orang tuanya, Anik Solekhah dan Joko Susanto. Anik mengaku sangat bersyukur karena dua anaknya terpilih menjadi siswa Sekolah Rakyat di Jepara.
“Sekolah Rakyat ini sangat membantu sekali. Kami orang tua ingin anak-anak kami bisa sekolah lebih baik, tapi kadang terkendala biaya dan fasilitas. Kalau ada program seperti ini, tentu sangat meringankan kami dan memberikan harapan besar untuk masa depan anak-anak,” ujarnya.
Sehari-hari Anik dan keluarganya tinggal di rumah yang lantainya masih berupa tanah merah. Dinding rumah yang dihuni Anik dan Joko, serta tiga anaknya itu terbuat dari kayu papan. Beberapa bagian bahkan terlihat telah berlubang dan ditambal.
Penghasilan keluarga ini hanya ditopang oleh Joko Susanto yang sehari-hari beraktivitas sebagai tukang rosok barang bekas.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi tonggak baru bagi Jepara dalam meningkatkan akses pendidikan sekaligus kesejahteraan masyarakat.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia