KENDAL, Beritajateng.id – Staf Khusus Wakil Presiden (Staf Wapres) Tina Talisa mengunjungi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di Kelurahan Bandengan, Kecamatan Kendal, yang tengah terendam banjir rob pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Dalam kunjungannya tersebut, ia didampingi Kepala Dinas Kelautan dan perikanan Kendal Hudi Sambodo dan Direktur PD Aneka Usaha Daerah, Agus Priyo Kusumo.
Tina mengatakan kunjungan kerja tersebut sesuai arahan Presiden dan Wakil Presiden terkait swasembada energi untuk para nelayan di Kabupaten Kendal.
“Yang kami lihat adalah dua sisi yang pertama ada SPBU nelayan. Kalau di Kendal ini sudah hampir 20 tahun SPBU nelayannya melayani dan bahkan ada dua dan dua-duanya dikelola oleh perusahaan daerah,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut ia mendengarkan masukan dari para nelayan terkait penerimaan hingga kuota BBM bersubsidi. Pihaknya mengatakan akan menyampaikan keluhan tersebut kepada Presiden dan Wakil Presiden.
“Kami mendapatkan masukan agar bagaimana penyediaan kuota BBM subsidi ini bisa merespon kebutuhan di daerah. Sehingga nelayan ini akan terus mendapatkan pasokan sesuai dengan proses yang harus dihadapi setiap harinya. Karena kami memahami bahwa nelayan tanpa BBM itu tentu tidak bisa melaut dan berarti tidak ada pendapatan,” ungkapnya.
Terkait kondisi SPBN Bandengan yang selalu terendam banjir saat rob, Tina mengungkap akan menindaklanjuti kondisi tersebut agar layanan SPBN Bandengan tidak terganggu.
“Ini sudah ada sejak 2006, berarti ada kondisi perubahan alam. Ini bagian yang tidak hanya harus kita bereskan satu SPBN ini. Tapi bagaimana kita menangkap realita yang lebih luas. Misalnya di Kendal ada kondisi tantangan rob. Kita akan tindaklanjuti agar layanan SPBN ini nanti terjaga,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala DKP Kendal Hudi Sambodo menyebutkan, kehadiran Stafsus Wapres Tina Talisa membawa angin segar bagi nelayan terutama terkait persoalan yang dihadapi nelayan seperti kesulitan mendapatkan kartu Pas nelayan, rekomendasi hingga BBM bersubsidi.
“Tadi saya baru terinformasi ternyata BBM bersubsidi bagi nelayan di tingkat nasional serapannya masih 40 persen. Artinya dari pusat BBM subsidi sangat berlebih,” ungkapnya.
Hal ini membuat Hudi kaget lantaran BBM subsidi bagi nelayan di Kendal terkadang masih kekurangan kuota.
“Bu Tina kroscek juga karena serapan di pusat masih rendah. Jadi beliau mencari penyebabnya apa. Ini ironis dengan yang ada di Kendal,” terangnya.
Ia berharap kunjungan kerja Tina Talisa dapat menyelesaikan persoalan di Kendal termasuk rob.
“Saya sudah melaporkan ke Ibu Bupati terkait kehadiran Bu Tina. Harapannya rob di Kendal ini bisa dibantu karena semakin lama semakin tinggi,” pungkasnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















