SEMARANG, Beritajateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah memastikan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan terus dilanjutkan.
Modifikasi cuaca ini bertujuan mengurangi potensi cuaca ekstrem yang berisiko menyebabkan bencana banjir di wilayah Jawa Tengah, khususnya Kota Semarang.
Kepala BPBD Jawa Tengah Bergas Catur Sasi mengatakan, pelaksanaan OMC sejauh ini berjalan efektif dalam menekan intensitas hujan di sejumlah wilayah. Bahkan ia mengungkap akan ada satu unit pesawat tambahan untuk memperkuat operasi di wilayah Semarang dan sekitarnya.
“OMC masih tetap dilaksanakan, tujuannya untuk mengurangi kondisi cuaca supaya tidak terlalu ekstrem, syukur-syukur bisa tidak ada hujan ekstrem. Rencananya akan ditambah satu pesawat untuk memperkuat di Semarang,” jelasnya, Kamis, 29 Oktober 2025.
Bergas menyebut, perpanjangan operasi modifikasi cuaca ini tidak ditentukan berdasarkan batas waktu, melainkan menyesuaikan dengan kondisi cuaca yang terus dipantau oleh tim gabungan, termasuk Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Bukan ditentukan bulan, tapi melihat situasi cuaca. Utamanya untuk mengurai kondisi di Kota Semarang dan sekitarnya, namun secara umum juga untuk wilayah Jawa Tengah,” ujarnya.
Adapun hasil dari pelaksanaan OMC menurutnya dapat dilihat dari laporan harian bencana di Jawa Tengah yang menurun signifikan.
“Kalau dilihat dari laporan harian, sejak dilaksanakan OMC itu ada penurunan drastis kejadian bencana. Biasanya hampir semua wilayah terdampak, tapi sekarang tidak,” katanya.
Mengenai penanganan banjir di Kota Semarang yang telah memasuki pekan kedua, Bergas memastikan langkah-langkah penanganan telah dilakukan secara maksimal oleh pemerintah kota.
“Fasilitas pengungsian sudah disiapkan, logistik juga sudah disalurkan. Upaya pengurangan tinggi muka air juga sudah dikerjakan. Semua sudah berjalan,” terangnya.
Selain itu, Pemprov Jateng bersama Pemkot Semarang telah membentuk Satgas Pompa untuk mempercepat penanganan banjir dan memastikan sistem pembuangan air lebih efektif.
“Satgas pompa ini diharapkan bisa lebih efektif. Tapi kembali lagi, semua tergantung pada kondisi cuaca,” imbuhnya.
Menurutnya salah satu upaya percepatan surutnya genangan adalah dengan mengoptimalkan kolam retensi yang menampung air dari kawasan permukiman sebelum dibuang ke laut. Saat ini, proses tersebut masih diupayakan bersama Kementerian PUPR dan Balai Besar Wilayah Sungai.
Mengenai kondisi pengungsi, Bergas menyebut pemerintah telah menyiapkan seluruh fasilitas yang diperlukan, termasuk dukungan kesehatan.
“Koordinasi dengan Dinas Kesehatan sudah dilakukan, semua sudah difasilitasi. Jadi masyarakat jangan ragu, karena semua sudah ada arahan dari wali kota,” tegasnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia
















