Regenerasi Petani, Pemkab Semarang Ajarkan Pertanian ke Anak-anak

Semarang1 7

Para siswa SDN Beji 01 Ungaran Timur saat mengikuti kegiatan menanam dari Dispertanikab Semarang. (Lingkar Network/Beritajateng.id)

KAB.SEMARANG, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang melalui Dinas Pertanian, Perikanan, dan Pangan (Dispertanikap) mengajak anak-anak untuk bertani sejak usia dini dalam program Penyuluh Masuk Sekolah. 

Program ini bertujuan menambah jumlah petani muda di Kabupaten Semarang dengan menggandeng anak-anak sekolah. Salah satunya SDN Beji 01 di Kelurahan Beji, Kecamatan Ungaran Timur. Total ada 154 siswa dari kelas 4 hingga kelas 6 yang ikut belajar menanam aneka jenis tanaman pangan.

Mereka diajarkan cara menanam tanaman mulai dari pemilihan bibit, memilih media tanam, hingga cara menanam tanaman pangan itu di media polybag.

Kepala Sekolah SDN Beji 01, Retno Ristiani menerangkan, para siswa belajar menanam aneka jenis tanaman pangan khususnya jenis sayuran. Seperti cabai, terong, dan lainnya.

“Yang jelas anak-anak sangat antusias belajar menanam tanaman aneka sayuran ini, meski mereka masih banyak dibantu oleh orangtua dan petugas penyuluh, tapi tampak mereka senang melakukan kegiatan bertani ini,” ungkapnya, Sabtu, 27 September 2025.

Sementara itu, Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang, Moh Edy Sukarno mengungkap, regenerasi petani menjadi tantangan serius untuk era saat ini karena terus mengalami penurunan setiap tahun.

“Penurunannya, di setiap tahun itu ada sekitar satu persen dan dari hasil sensus di tahun 2013 ada 130 ribu, dan sekarang tinggal hanya 116 ribu orang saja,” ungkapnya.

Sukarno mengatakan, pembelajaran dunia pertanian sejak usia dini bagi para pelajar diharapkan mampu menggerakkan mereka agar menjadi generasi penerus. 

“Dan juga kami galakkan bahwa menanam adalah bagian dari kebutuhan dasar pangan. Sehingga, langkah dari Pemda Kabupaten Semarang ini bukan sekadar menanam bibit di tanah saja, tapi juga menanam harapan di benak generasi penerus,” imbuh dia.

Koordinator Jabatan Fungsional Dispertanikap Kabupaten Semarang, Agung Maashaba mengungkap, program Penyuluh Masuk Sekolah dilaksanakan di seluruh kecamatan.

“Dan setiap kecamatan ada dua sekolah dasar yang kami sasar, jadi total ada 38 sekolah dengan fokus untuk kelas 4, 5, dan Kelas 6. Kedepannya, kami berencana menyasar pelajar di sekolah-sekolah SMP juga untuk kembangkan program tersebut,” ungkapnya.

Program Penyuluh Masuk Sekolah ini, kata dia, juga melibatkan 112 penyuluh pertanian dengan memberikan 500 bibit tanaman untuk setiap sekolah. Jenis tanaman yang diberikan disesuaikan dengan kondisi geografis di sekolah.

“Beberapa diantaranya tanaman hortikultura meliputi terong dan cabai, yang bisa ditanam di pekarangan rumah. Lalu, kami juga menyediakan semua medianya juga lengkap, dari plastik tanam, tanah, hingga bibit yang sudah disemai,” kata Agung.

Jurnalis: *Red
Editor: Tia

Exit mobile version