KUDUS, Beritajateng.id – Untuk mencegah penularan HIV/AIDS, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) menggelar pelatihan layanan Pre-Exposure Prophylaxis (PrEP) di Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kudus. Program ini diikuti lima puskesmas yakni Puskesmas Dersalam, Kaliwungu, Mejobo, Jepang, dan Jati.
Diketahui, layanan PrEP merupakan pemberian obat untuk mencegah penularan HIV kepada kelompok populasi kunci dan berisiko tinggi. Kelima puskesmas tersebut dipilih karena dikenal ramah terhadap komunitas LSL (Lelaki Seks Lelaki), yang rutin melakukan tes HIV di sana.
Pelatihan layanan PrEP ini digelar selama dua hari mulai 29-30 April 2025 dengan materi teori dan praktik, termasuk roleplay penambahan pasien.
Pengelola Program HIV/AIDS pada Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus, Pungky Ratna Sari mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan kerja sama dengan Fatayat NU yang didukung oleh Global Fund.
“PrEP ditujukan bagi LSL, waria, wanita pekerja seks, pengguna NAPZA suntik, serta pasangan ODHIV dan kelompok risiko lainnya seperti ibu hamil dan pasien TBC,” jelas Pungky, baru-baru ini.
Obat PrEP yang dibagikan, kata Pungky, sebanyak 150 botol yang masing-masing berisi 30 tablet. Pasien bisa mengkonsumsinya harian atau sesuai kebutuhan.
Kepatuhan konsumsi obat PrEP menurut Pungky menjadi kunci efektivitas pencegahan. Meski begitu, ia menekankan bahwa obat tersebut bukan pengganti alat kontrasepsi.
“PrEP hanya cegah HIV, bukan infeksi menular seksual lainnya. Idealnya, keduanya digunakan bersama,” ujarnya.
Kepala Bidang P2P DKK Kudus, Darsono, menyebut program ini sebagai langkah awal penting.
“Kalau sukses di lima puskesmas ini, 14 puskesmas lainnya akan menyusul. Ini antisipasi agar kasus HIV tidak melonjak,” katanya.
Sementara itu, Eni Mardiyanti, Manajer Kasus HIV Kudus, menambahkan bahwa edukasi publik akan dilakukan secara masif lewat media sosial dan jaringan komunitas. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)