KUDUS, Beritajateng.id – Bupati Kudus Sam’ani Intakoris memberikan dukungan penuh terhadap inovasi digital anak-anak muda yang berupaya menghidupkan kembali pasar tradisional melalui platform lokal berbasis aplikasi Mider.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan bentuk nyata kepedulian generasi muda terhadap perekonomian lokal yang mulai lesu.
“Saya sangat senang dan mendukung. Ini adalah bentuk inovasi nyata dari anak-anak muda Kudus. Jika Mider bisa jadi jembatan antara penjual dan pembeli, maka ini harus segera kita simulasikan,” ujar Sam’ani dalam audiensi bersama komunitas Mider di Pendopo Kabupaten Kudus, baru-baru ini.
Pemkab Kudus, lanjutnya, akan melakukan kajian dan evaluasi menyeluruh terkait keberlanjutan program ini, termasuk dari sisi regulasi dan dukungan kebijakan.
Terkait usulan renovasi dan penambahan fasilitas seperti lift barang di Pasar Kliwon, Sam’ani menyebut hal itu akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah dan dibahas lebih lanjut dengan Dinas Perdagangan.
Dalam audiensi tersebut, CEO Mider, Mochamad Bisri, memaparkan bahwa platform Mider merupakan akronim dari mobile rider, atau dalam Bahasa Jawa yakni mlaku-mlaku. Aplikasi itu diciptakan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi pasar tradisional yang makin sepi.
“Kami menciptakan platform ini sebagai jembatan antara pedagang dan pembeli. Tujuannya menghidupkan kembali pasar dan ekonomi lokal Kudus,” jelas Bisri.
Saat ini, Mider sudah menggandeng Pasar Kliwon sebagai lokasi percontohan. Lebih dari 2.000 pedagang telah bergabung dan menjual berbagai produk secara daring.
Ia mengatakan, aplikasi Mider kini tersedia di App Store dan Playstore, dengan fitur yang memungkinkan pembeli melihat kondisi pasar secara langsung. Tak hanya itu, Mider juga menyiapkan rider lokal sebagai pengantar barang sehingga konsumen bisa memesan keperluan dari rumah.
Bisri berharap Mider bisa berkembang ke 25 pasar tradisional lainnya di Kudus.
Tak hanya sebagai platform belanja, Mider juga membuka ruang bagi afiliator serta mendorong penjualan produk UMKM lokal.
“Mider ini lokal. Yang bisa akses ya warga Kudus, isinya juga produk Kudus. Ini cara kami mendorong ekonomi lokal agar kembali hidup,” pungkas Bisri.
Jurnalis: Mohammad Fahtur R
Editor: Utia Lil