KUDUS, Beritajateng.id – Kabupaten Kudus menjadi daerah percontohan dalam memberikan layanan kebencanaan kepada penyandang disabilitas. Layanan tersebut bertujuan memberikan perlindungan kepada disabilitas saat terjadi situasi darurat.
Upaya Kabupaten Kudus dalam memberikan layanan ini dibuktikan melalui sosialisasi Layanan Inklusi Disabilitas (LIDI) dalam Penanggulangan Bencana yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus di Aula BPBD Kudus, Senin, 28 Juli 2025.
Kegiatan ini melibatkan 50 peserta, termasuk para penyandang disabilitas yang mendapatkan akses penuh terhadap materi lewat penerjemah bahasa isyarat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jawa Tengah Wahyudi Fajar menyebut, Kudus sebagai salah satu kabupaten percontohan layanan inklusi disabilitas bersama daerah lainnya.
“Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, Kudus adalah role model, bersama Magelang, Klaten, dan Boyolali,” ungkapnya.
Ia menambahkan, layanan kebencanaan inklusif penting untuk mencegah pelanggaran hak-hak disabilitas yang bisa berbuntut sanksi hukum.
Wahyudi mendorong Pemkab Kudus segera menyusun perda maupun perbup untuk mengatur kebutuhan dasar difabel dalam situasi darurat, seperti popok dewasa dan makanan khusus.
Sementara itu, Kasi Pencegahan BPBD Kudus Muhammad Alfiatur Rohman menjelaskan bahwa Kudus sudah menganggarkan program kerja sama dengan Unit LIDI hingga 2026.
Unit ini, kata dia, melibatkan relawan dari organisasi disabilitas untuk pelatihan dapur umum, evakuasi, rumah healing, hingga pendataan korban.
“Pemberian bantuan untuk difabel tidak bisa disamakan dengan masyarakat umum. Karena itu, kami gandeng Unit LIDI untuk memastikan responnya tepat sasaran,” jelas Alfiatur.
Salah satu cerita inspiratif datang dari Mustofa Ali (39), relawan Unit LIDI Kudus yang kini aktif di dapur umum simulasi bencana.
Menjadi difabel setelah kecelakaan listrik pada 2010, Mustofa mengaku sempat terpuruk. Namun, ia kembali bangkit untuk membantu sesama.
“Sesulit apa pun hidupmu, tetap harus dijalani dan disyukuri,” pesannya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil