KUDUS, Beritajateng.id – Atap ruang kelas SDN Terangmas di Kecamataan Undaan yang hampir ambrol dipastikan segera diperbaiki dalam waktu dekat oleh Pemerintah Kabupaten Kudus.
Perbaikan dilakukan melalui Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus. Langkah ini diambil menyusul kondisi bangunan sekolah yang membahayakan keselamatan siswa, terutama di ruang kelas 4 yang telah diungsikan ke perpustakaan sejak awal tahun.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho mengungkapkan bahwa SDN Terangmas telah masuk dalam daftar prioritas perbaikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun ini.
Ia menyebut, proyek rehabilitasi tersebut telah dikontrak dengan nilai sekitar Rp197 juta dan akan difokuskan pada perbaikan bagian atap bangunan yang rusak parah.
“SD Terangmas ini sudah kami survei dan sudah disusun RAB serta gambar rencana. Mudah-mudahan dua minggu kedepan sudah mulai pelaksanaan di lapangan, sambil menunggu proses penyedia dan pembelian bahan,” jelas Anggun, Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurutnya, kerusakan di SDN Terangmas telah dilaporkan sejak awal tahun dan baru bisa dimasukkan dalam anggaran perubahan tahun 2025.
“Sekolah ini masuk dalam program rehab reguler tahun ini. Nilainya sekitar Rp197 juta, dan itu fokusnya di perbaikan atap yang kondisinya paling parah,” tambahnya.
Anggun menerangkan, selain SDN Terangmas, terdapat sekitar 50 sekolah dasar lain di Kudus yang juga sedang menjalani program rehabilitasi atau perbaikan bangunan.
Sebagian diantaranya, kata dia, sudah rampung. Sementara beberapa lainnya masih dalam tahap tender karena nilai proyek yang cukup besar.
“Program rehab ini bagian dari upaya pemerintah daerah untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan belajar siswa. Tahun ini total ada 24 proyek rehab di APBD Perubahan, sementara di anggaran murni ada 58 sekolah,” katanya.
Disdikpora Kudus juga menyiapkan skema pemeliharaan rutin bagi sekolah-sekolah yang tidak teridentifikasi kerusakannya pada pendataan awal. Dengan begitu, apabila sewaktu-waktu muncul laporan kerusakan mendadak, dana pemeliharaan dapat langsung digunakan untuk penanganan cepat.
“Tujuannya agar kita bisa responsif terhadap kondisi darurat tanpa harus menunggu anggaran baru,” ujar Anggun.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















