KUDUS, Beritajateng.id – Komandan Kodim 0722/Kudus, Letkol Inf Hermawan Setya Budi, melakukan inspeksi mendadak (sidak) langsung ke dapur bergizi milik SPPG Jepang Pakis pada Rabu sore, 23 April 2025. Kegiatan ini dilakukan sebagai respons atas polemik yang muncul terkait kualitas makanan dalam program Makan Bergizi (MBG) di salah satu sekolah di Kudus yang dinilai tak layak konsumsi.
Dalam pengecekan tersebut, Dandim memastikan seluruh bahan makanan dalam kondisi segar dan layak konsumsi.
Sayuran yang baru tiba langsung diperiksa kandungan pestisidanya, serta bahan-bahan lainnya langsung dimasak tanpa disimpan terlalu lama untuk menjaga kesegaran.
“Kalau kita mengawal dengan baik, saya yakin yang mengerjakan juga maksimal. Anak-anak penerima manfaat juga merasa puas dan tercukupi,” ujar Letkol Hermawan di sela-sela pengecekan.
Ia juga menanggapi secara terbuka soal keluhan dari siswa di SMA 1 Kudus yang sebelumnya mengeluhkan nasi keras dan makanan yang berbau.
Menurutnya, satu atau dua keluhan dari ribuan porsi yang disalurkan tidak bisa dijadikan tolok ukur keseluruhan, namun tetap menjadi bahan evaluasi.
“Kita tidak anti terhadap masukan. Itu semua demi perbaikan ke depan. Ini demi anak-anak kita juga, mereka generasi emas 2045,” tegasnya.
Sekolah di Kudus Mengeluh Menu MBG Tak Layak Konsumsi dan Kurang Higienis
Untuk memastikan program berjalan baik, Kodim Kudus telah membentuk tim pemantau khusus yang terdiri dari babinsa dan danramil. Tim ini bertugas mengawasi dapur bergizi secara langsung dan berkoordinasi dengan kepala dapur setiap hari.
Sementara itu, Kepala SPPG Jepang Pakis, Febria Setia Ningrum, mengakui bahwa pelaksanaan di minggu pertama sejak libur lebaran masih dalam tahap penyesuaian.
Ia menyebut akan melakukan evaluasi internal, termasuk kemungkinan penggantian menu demi perbaikan layanan ke depan.
“Dari sisi SDM memang masih mencari ritme kerja yang efisien. Akan kami tingkatkan sesuai SOP,” ujarnya.
Pihaknya juga memastikan kebersihan longboard atau peralatan makan dengan mencucinya menggunakan air panas. (Lingkar Network | Mohammad Fahtur Rohman – Beritajateng.id)