PATI, Beritajateng.id – Sebanyak 5.517 Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Pati yang masih tergolong Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) memiliki potensi mendapatkan program bantuan sosial subsidi rumah dari pemerintah.
Sesuai Peraturan Menteri (Permen) Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Nomor 5 Tahun 2025 kriteria MBR dibagi menjadi dua golongan. Yakni, masyarakat berpenghasilan kurang dari Rp8,5 juta per bulan bagi yang belum menikah dan Rp10 juta per bulan bagi yang sudah menikah.
“Secara umum potensi ASN di Kabupaten Pati yang memiliki penghasilan dibawah Rp 8,5 itu jumlahnya sekitar 5.517. Tetapi, kalau suami istri berarti tidak masuk MBR, karena kategori MBR itu di bawah Rp 10 juta,” ujar Kabid Perumahan Disperkim Pati, Ahmad Qosim, Selasa, 8 Juli 2025.
Qosim mengatakan, ASN yang tergolong MBR berhak mendapatkan bantuan rumah subsidi dari pemerintah dengan tipe maksimal 3 x 6 meter. Pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
“Secara peraturan daerah, Kabupaten Pati untuk rumah yang bisa mendapatkan program tersebut itu adalah rumah dengan tipe maksimal 3 x 6. Jadi rata-rata di Kabupaten Pati tipe 30, 32 sampai 36 dengan luas lahan berkisar antara 60 sampai 200 meter²,” jelasnya.
Adapun rumah subsidi yang sudah disahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dari Januari-Juni 2025 sebanyak 1.123 yang tersebar di 19 lokasi. Diantaranya, di sejumlah desa yang terletak di Kecamatan Gembong, Margorejo, Margoyoso, Trangkil, Wedarijaksa dan Pati kota.
“Kecamatan Gembong, yang cukup banyak di Desa Kedungbulus, Wonosekar, Margorejo, Margoyoso, Trangkil, Wedarijaksa. Yang dekat Juwana dan Pati kota juga ada, di Sidokerto,” ungkap dia.
Qosim berharap rumah subsidi di Kabupaten Pati dapat membantu program 3 juta rumah yang digagas pemerintah pusat. Termasuk, rumah bagi ASN kategori MBR.
“Harapan kami semua ASN PPPK bisa memiliki rumah. Memanfaatkan fasilitas dari pemerintah melalui Tapera atau bank Jateng. Bisa dioptimalkan semaksimal mungkin,” harap dia.
Jurnalis: Setyo Nugroho
Editor: Utia Lil