PATI, Beritajateng.id – Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kabupaten Pati mengungkap jumlah pengangguran di Kabupaten dipengaruhi dari perilaku generasi Z atau gen Z yang tidak nyaman berada di tempat kerja.
Kepala Disnaker Kabupaten Pati Bambang Agus Yunianto mengaku mendapatkan informasi bahwa pekerja di salah satu pabrik yang tergolong dalam generasi Z tidak nyaman dalam bekerja meskipun berada di posisi yang mudah.
Mereka lebih memilih keluar dari pekerjaan tersebut meskipun telah bekerja selama beberapa hari. Kasus tersebut ia temui di pabrik-pabrik besar di Kabupaten Pati seperti PT Hwa Seung Indonesia (HWI) dan PT Sinar Indah Kertas.
“Tidak mau, tiga hari keluar atau mungkin maksimal satu minggu keluar. Ada lagi kemarin ijazah sarjana, sudah diterima ya di kantor lah, kan otomatis adem ya. Cuma 2 hari setelah kontrak keluar kok. Yang dicari apa,” ungkap Bambang, Jumat, 4 Juli 2025.
Dari jumlah tenaga kerja yang masuk ke pabrik sekitar 1000 orang, Bambang menyebut setidaknya terdapat 200 orang yang keluar setiap tahunnya. Menurutnya, pengaruh sosial media yang sangat mudah diakses mempengaruhi kenyamanan gen Z dalam bekerja.
“Adanya generasi milenial, gen Z, itu memang pengaruh besar. Jadi katakanlah seperti HWI, Sejin maupun yang lainnya itu masuk 1000 keluar 200, 1 banding 10. Jadi dia itu tidak nyaman katanya,” jelas dia.
Ia berharap tenaga kerja banyak yang terserap di pabrik-pabrik di Kabupaten Pati. Pasalnya, tahun ini salah satu pabrik garmen di Kabupaten Pati akan membuka lowongan pekerjaan.
“Semoga saja dengan kondisi yang ekonomi global ini tidak masalah, sesuai target. Seperti HWI akhir bulan ini kan 15 ribu, dari kuota 25 ribu, terus yang lainnya juga sama mengikuti,” tandasnya.
Jurnalis: Setyo Nugroho
Editor: Utia Lil