PATI, Beritajateng.id – Usai menemui massa aksi demo ribuan masyarakat Kabupaten Pati di kantor bupati pada Rabu, 13 Agustus 2025 yang berakhir ricuh, Bupati Sudewo mengaku memahami emosi masyarakat.
“Kami bisa memahami emosi mereka, karena orang banyak kan. Tidak mungkin bisa terkendali secara keseluruhan,” ungkapnya kepada awak media di Pendopo Kabupaten Pati usai menemui masyarakat.
Lebih lanjut, ia menegaskan akan melakukan perbaikan dan menjadikan momen tersebut sebagai pembelajaran bagi dirinya dan pihaknya.
“Ini merupakan proses pembelajaran bagi saya, karena baru beberapa bulan menjabat sebagai Bupati, tentu masih banyak kekurangan dan harus kami benahi kedepannya,” ucapnya.
Terkait pelaksanaan rapat paripurna hak angket yang digelar DPRD Pati hari ini, Bupati Sadewo mengaku menghormatinya.
“Saya menghormati hak angket yang dimiliki oleh DPRD,” ujarnya.
Sementara mengenai tuntutan peserta demo yang meminta ia mundur, Bupati Sudewo mengatakan bahwa ia dipilih secara konstitusional sehingga tidak bisa berhenti begitu saja.
“Kalau saya kan dipilih oleh rakyat secara konstitusional dan secara demokratis, jadi tidak bisa saya harus berhenti dengan tuntutan itu. Semua ada mekanismenya,” imbuhnya.
Ia berharap, peristiwa hari ini menjadi pembelajaran bagi seluruh Warga Pati untuk menjaga solidaritas dan kekompakan agar jangan sampai terprovokasi siapapun.
“Kabupaten Pati adalah milik semua warganya dan yang harus menjaga adalah kita semua,” terangnya.
Selain itu, ia berharap kejadian ini menjadi yang terakhir.
“Supaya pembangunan bisa berjalan dan memberikan pelayanan kepada masyarakat secara lancar,” terangnya.
Terkait pendemo yang terluka, ia berharap merka ditangani dengan baik dan bisa kembali beraktivitas seperti semula.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, tidak ada korban jiwa dalam aksi ini. Namun, toal masyarakat yang menjadi korban luka dalam demo ini ada 64 orang. Rinciannya yakni:
- RSUD RAA Soewondo, 6 orang rawat inap, 34 orang rawat jalan;
- Klinik Marga Husada, 4 orang rawat jalan;
- Klinik Pratama PMI, 1 orang rawat jalan;
- RS Keluarga Sehat, 7 orang;
- Perawatan di tempat, 12 orang.
Jurnalis: Ibnu Muntaha