PATI, Beritajateng.id – Wakil Bupati Pati Risma Ardhi Chandra meminta warga bersabar soal perbaikan jalan rusak. Ia memastikan, semua jalan rusak di Kabupaten Pati akan diperbaiki secara bertahap, bahkan biayanya sudah dianggarkan.
Permintaan tersebut merespon aksi masyarakat Desa Bageng dan Klakah di Kecamatan Gembong yang melakukan perbaikan jalan secara swadaya pada Senin, 30 Juni 2025.
“Ya itu memang harus bersabar ya. Karena anggaran jalan ini sudah pasti semua untuk jalan-jalan di Pati ini sudah dianggarkan, cuma memang menunggu waktunya saja,” ungkapnya saya menghadiri Upacara Hari Bhayangkara ke-79 di Mapolresta Pati pada Selasa, 1 Juli 2025.
Wabup Chandra mengatakan pembangunan dilakukan secara bertahap mengingat banyak jalan di Kabupaten Pati yang mengalami kerusakan. Oleh karena itu, ia berharap kepada masyarakat untuk bersabar.
“Kan tidak mungkin langsung jadi semua, tidak mungkin di anggaran tahun 2025-2026. Kan yang 2025 sudah ada (perbaikan jalan, red), mungkin yang belum di 2026,” jelas dia.
Meski begitu, Wabup Chandra mengapresiasi langkah warga Bageng dan Klakah dalam memperbaiki jalan rusak di wilayahnya.
“Kalau itu swadaya untuk masyarakat, untuk kebaikan masyarakat ya kita dukung,” ungkapnya.
Sebelumnya, warga Desa Bageng dan Klakah, Kecamatan Gembong, Kabupaten Pati bergotong-royong membangun jalan kabupaten yang rusak secara mandiri pada Senin, 30 Juni 2025.
Pembangunan dilakukan secara swadaya oleh masyarakat lantaran jalan tersebut sering mengakibatkan pengendara motor yang melintas khususnya anak sekolah, mengalami kecelakaan.
Para warga iuran mulai dari Rp 50-150 ribu per kepala keluarga. Dari iuran tersebut terkumpul dana sebesar Rp 60 juta yang kemudian digunakan untuk mengecor jalan rusak di dua titik dengan total panjang perbaikan jalan 180 meter.
“Ini warga swadaya membangun jalan kabupaten, karena sudah lama rusak, sering menjatuhkan anak-anak sekolah. Seluruh masyarakat, dua desa. Ini Desa Bageng, tapi berbatasan dengan Kasian,” ujar salah seorang warga Bageng, Nur Rohman.
Jalan kabupaten penghubung Desa Bageng-Klakah tersebut, kata dia, sudah rusak sekitar 3 tahun lebih. Pemerintah desa sudah mengusulkannya ke Pemkab Pati nanum belum ada tindak lanjutnya.
“Sudah lama rusak, hampir 3 tahun. Pokoknya lama. Menurut dari desa itu sudah tapi tidak ada respon,” jelas dia.
Perangkat Desa Bageng Taufik menyampaikan bahwa pemerintah desa tidak bisa melakukan pembangunan jalan lantaran tidak ada kewenangan. Pihaknya hanya bisa mengusulkan pembangunan Pemkab Pati.
“Masalahnya kan jalannya bukan jalan desa, jalan kabupaten. Satu-satunya dari Bageng-Jolong. Karena ini kalau desa tidak bisa menganggarkan disini, karena jalannya kabupaten,” ucap dia.
Adapun rencana perbaikan jalan yang sudah dianggarkan Pemkab Pati di Jalan Bageng-Jolong, kata dia, tidak melewati jalan tersebut.
“Ada alokasi dari kabupaten itu yang di titik-titik itu ada, dari DPU Bageng-jolong, sekitar Rp 6 miliar. Itu alokasinya di dekat Jolong, tidak ada yang disini,” imbuhnya.
Taufik berharap, kedepannya pemkab memberikan perhatian lebih ke Jalan Bageng-Jolong yang belum tersentuh pembangunan maupun fasilitas umum lainnya.
“Harapannya dari kami ya bisa memicu Pemerintah Kabupaten untuk jalan pembangunan ini karena ini kan warga kan sudah swadaya pengecoran jalan. Nanti kedepannya dipikirkan dari kebutuhan talud dan yang rusak-rusak lainnya,” tandasnya.
Jurnalis: Setyo Nugroho
Editor: Utia Lil