REMBANG, Beritajateng.id – Sebanyak 30 pohon sawo kecik ditanam di sepanjang jalan Pantura Lasem Rembang pada Selasa, 21 Oktober 2025. Penanaman ini diinisiasi gerakan NU Lasem Peduli bersama PCNU Lasem dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025.
Salah satu pengurus NU Lasem Peduli, Abdulloh Hamid mengatakan, beberapa pohon di sepanjang Pantura Rembang tidak hidup, sehingga penanaman sawo kecik ini sekaligus untuk menggantikan pohon mati tersebut.
“Sebelumnya ada pohon lain yang kemudian digantikan. Persoalannya kan tumbuhnya tidak serta merta langsung jadi, sebagian malah mati. Ini yang menjadi keprihatinan kami,” ujarnya.
Menurutnya, penanaman pohon kali ini juga menjadi bentuk ajakan kepada masyarakat untuk ikut menjaga dan melestarikan lingkungan kota pusaka.
“Momentum ini kita tujukan untuk mengajak masyarakat bagaimana mengembalikan kota pusaka Lasem itu sebagaimana dulu adanya, yaitu rindang dan sejuk,” imbuhnya.
Ia menambahkan, lubang-lubang tanam sudah mulai digali sejak awal pekan ini. Proses penanaman dimulai hari ini dan puncaknya bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Rabu, 22 Oktober 2025.
“Ini adalah hajat dari PCNU Lasem. Pelaksanaannya oleh NU Lasem Peduli, LazisNU Lasem, dan didukung oleh LPBI NU, para warga, serta para santri. Bersama-sama dalam momentum untuk mengembalikan Lasem lebih hijau,” terangnya.
Selain itu, ia mengungkap bahwa penanaman pohon sawo kecik ini mendapat dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang melalui Dinas Lingkungan Hidup.
“Alhamdulillah tentu saja perlu ada izin, karena itu kan kawasan tanah negara. Kita ada koordinasi, sudah ada izin, bahkan akan ada pendampingan dari Dinas Lingkungan Hidup. Mendapat respon positif,” ujarnya.
Adapun sawo kecik yang ditanam memiliki tinggi sekitar 2 meter. Dari 30 pohon, 10 diantaranya akan ditanam di kawasan Pantura Rembang dan lainnya di kawasan pesantren dan Masjid Jami’ Lasem. Gerakan ini ditargetkan dapat diperluas ke berbagai titik kota pusaka Lasem.
Jurnalis: Muhammad Faalih
Editor: Tia


















