REMBANG, Beritajateng.id – SMP Negeri 2 Pancur ditetapkan sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubenur Jawa Tengah Nomor 100.3.3.1/187 tahun 2025.
Penghargaan bergengsi itu membuktikan keseriusan SMP Negeri 2 Pancur dalam menerapkan Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS). Kepala sekolah dan seluruh warga sekolah berkomitmen bahwa predikat ini akan menjadi pemicu untuk terus aktif dalam program pelestarian lingkungan, baik di lingkungan sekolah maupun di luar.
“Penghargaan Adiwiyata ini adalah bonus dari konsistensi kami dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan,” kata Kepala SMP Negeri 2 Pancur, Walida Wahid Fitriani, M.Pd.
Ia menerangkan komitmen tersebut dibuktikan melalui berbagai kegiatan nyata yang telah rutin dilaksanakan. Salah satunya bersih-bersih lingkungan sekolah yang sudah terjadwal secara berkala, termasuk partisipasi aktif dalam kegiatan global seperti World Clean up Day.
“Lingkungan adalah tanggung jawab bersama; oleh karena itu, aksi kami akan terus berlanjut. Komitmen kami adalah mencetak generasi yang cerdas dan sangat peduli pada kelestarian alam,” ujarnya.
Puncak dari program PBLHS ini dilaksanakan pada Sabtu, 4 Oktober. Seluruh civitas akademika SMP Negeri 2 Pancur turun ke lapangan untuk melakukan aksi bersih sampah di Pantai Layur, Desa Gedong Mulyo, Kecamatan Lasem.
“Kami menegaskan, Gerakan PBLHS adalah budaya hidup sehari-hari, bukan sekadar proyek,” sebut Walida.

Kegiatan ini tidak hanya sekedar membersihkan, tetapi juga menjadi sarana edukasi langsung bagi para siswa mengenai pentingnya menjaga kebersihan ekosistem pesisir dan bahaya sampah plastik bagi lingkungan laut.
Walida menegaskan penghargaan Adiwiyata Provinsi adalah hasil kerja keras bersama dan kolaborasi semua pihak. Semangat kepedulian lingkungan yang ditunjukkan oleh SMPN 2 Pancur ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di seluruh provinsi.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia