GROBOGAN, Beritajateng.id – Para petani di Grobogan melakukan gropyokan atau pembasmian terhadap hama tikus agar tanaman mereka tidak mengalami gagal panen.
Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani I dan II di Desa Karangharjo, Kecamatan Pulokulon, menjadi salah satu yang aktif melakukan perburuan tikus.
Ketua Poktan Karya Tani II Dusun Lodran, Masrur, menyebut kegiatan ini dilakukan setelah ada laporan tanaman jagung petani habis diserang tikus.
“Kemarin tanaman jagung seluas 1.500 meter persegi habis. Jadi mau tidak mau harus ada tindakan bersama,” kata Masrur, Senin, 30 Juni 2025.
Ia mengatakan, koordinasi dilakukan dengan Ketua Gapoktan, Balai Penyuluh Pertanian (BPP), dan pemerintah desa. Setelah rapat teknis, para petani turun ke sawah membasmi tikus.
Sebelumnya, pada Rabu, 25 Juni 2025 lalu gropyokan juga dilaksanakan di lahan seluas 259 hektar. Hasilnya, sekitar 20.000 ekor tikus berhasil dimusnahkan.
Anggota DPRD Grobogan Amin Rois mendukung penuh upaya ini. Ia menilai pengendalian hama tikus harus dilakukan serius dan berkelanjutan.
“Kalau tidak dikendalikan, petani rugi terus. Pemkab harus dukung dengan pembuatan rumah burung hantu sebagai predator alami,” ujarnya.
Plt Kepala Dinas Pertanian Grobogan Amin Nur Hatta menuturkan bahwa serangan hama tikus bisa meledak karena perkembangbiakannya sangat cepat.
“Tikus bisa beranak belasan ekor, dua minggu kemudian sudah hamil lagi. Kalau tidak dikendalikan bersama, lahan pangan terancam,” jelas Amin.
Pihaknya mendukung gerakan ini dengan menyalurkan belerang dan peralatan emposan yang bisa digunakan petani untuk membasmi sarang tikus.
Selain Poktan Karya Tani, ada juga Poktan Tani Maju dan Poktan Melati Indah di Desa Pulokulon, serta Poktan Tunas Harapan di Desa Sambongbangi, Kecamatan Kradenan, yang aktif melakukan gropyokan.
Hatta berharap pengendalian hama tikus dilakukan rutin sebelum musim tanam dan setelah panen.
“Kalau dilakukan terus menerus, ancaman tikus bisa ditekan. Petani juga makin sadar pentingnya gotong royong,” pungkasnya.
Dengan kerja sama dan dukungan penuh, petani Grobogan berharap panen mendatang bisa maksimal tanpa ada gangguan tikus.
Jurnalis: *Ahmad Abror
Editor: Utia Lil