BLORA, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora akan memprioritaskan hasil pertanian dalam program Koperasi Merah Putih. Hal itu ia ungkap saat
Bupati Arief Rohman mengatakan siap mengkonsolidasikan program tersebut di tingkat desa atau kelurahan agar selaras dengan pusat.
“Ada 295 desa/kelurahan yang nantinya mulai menjalankan program itu. Beberapa sudah berjalan,” ujar Arief Rohman, Senin, 21 Juli 2025.
Saat ini, kata dia, Koperasi Merah Putih di Desa Trembulrejo Kecamatan Ngawen sudah mulai beroperasi dengan menjual sembako.
“Di sana sudah berjalan. Kemarin dari desa tersebut sudah mulai beroperasi jual sembako. Yang lain kami koordinasikan,” ujarnya.
Menurutnya, koperasi-koperasi tersebut nantinya bisa menggenjot potensi hasil pertanian milik daerah seperti padi dan jagung yang menjadi komoditas terbesar di wilayah tersebut.
“Potensi padi dan jagung di Blora nanti bisa dimanfaatkan. Bisa jadi per desa ada gudang penyimpanan yang nantinya dipetakan. Terlebih kan ada desa lumbung pangan atau desa-desa organik yang sudah kami bentuk beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM), serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinas PMD), ia memastikan pendampingan pengembangan Kopdes Merah Putih akan terus dilakukan.
Selain pendampingan, ia juga akan melakukan supervisi secara berkala. Termasuk menghubungkan pihak Koperasi Merah Putih dengan berbagai stakeholder usaha terkait.
“Misalnya jika usahanya jual beli beras, maka akan dihubungkan dengan Bulog, kemudian gas elpiji seperti apa. Kita menunggu regulasi terbaru nantinya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Dindagkop UKM Blora Kiswoyo mengatakan saat ini di seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Blora telah membentuk Koperasi Merah Putih. Rinciannya yakni 271 desa dan 24 kelurahan.
“Semuanya telah membentuk Koperasi Merah Putih, semuanya sudah terdaftar dan memperoleh akta SK pendirian yang berbadan hukum,” katanya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil