GROBOGAN, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan mendorong agar kepala dusun (kadus) untuk ikut aktif menyosialisasikan isu-isu strategis yang menyentuh langsung kehidupan warga, seperti pencegahan stunting, pencegahan pernikahan dini, serta memastikan anak usia sekolah tetap bersekolah.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Grobogan, Anang Armunanto saat membuka kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa bertema Penguatan dan Penyuluhan Hukum dalam Menunjang Pembentukan Kadarkum dan Posbankum Desa di salah satu hotel di Purwodadi, Senin, 15 September 2025. Acara ini diikuti para kepala dusun se-Kecamatan Godong.
“Kalau ada anak usia sekolah tidak sekolah, cari tahu penyebabnya. Pada prinsipnya sekolah gratis, jangan sampai ada yang tertinggal,” katanya.
Ia menekankan, aparatur desa termasuk kadus harus mendukung visi Grobogan Maju, Sejahtera, dan Berkelanjutan. Program daerah ini juga selaras dengan prioritas nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), koperasi desa merah putih, hingga upaya mewujudkan swasembada pangan.
Hal itu karena menurutnya tugas dan fungsi kadus hampir sama dengan kepala desa, hanya cakupannya lebih kecil. Seorang kadus bertanggung jawab mengelola pemerintahan dusun, melakukan pembinaan masyarakat, mengawasi pembangunan, sekaligus memberdayakan warga.
“Kadus itu ibarat kepala desa dalam lingkup lebih kecil. Mereka yang paling dekat dengan warga, jadi perannya strategis,” ungkap Sekda.
Anang juga mengingatkan etika aparatur desa dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya di era digital. Ia meminta kadus berhati-hati menyampaikan pendapat di ruang publik, terutama di media sosial.
“Sopan santun, kehati-hatian, dan kemampuan memilah kabar yang benar sangat penting agar suasana tetap kondusif. Penyampaian aspirasi juga harus sesuai aturan, bukan dengan cara-cara yang melanggar,” ujarnya.
Selain itu, Anang juga menyinggung dinamika sosial Grobogan beberapa waktu lalu yang sempat menimbulkan kerusuhan. Ia mengingatkan pentingnya mengaktifkan kembali siskamling.
“Budaya menjaga lingkungan itu ya dengan siskamling. Jangan sampai kita abai. Keamanan adalah tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia