SALATIGA, Beritajateng.id – Menteri Kebudayaan Repulik Indonesia, Fadli Zon mengunjungi Kota Salatiga dalam rangka menghadiri konferensi International Union of Prehistoric and Protohistoric Sciences (UISPP) di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Senin, 27 Oktober 2025.
Dalam kesempatan itu, Fadli Zon mengatakan bahwa pengusulan gelar Pahlawan Nasional untuk Presiden ke-2 RI, Soeharto, telah melalui proses kajian yang panjang dan ilmiah.
Menurutnya tahapan pengusulan dimulai dari pemerintah daerah hingga ke tingkat pusat melalui berbagai seminar dan penelitian akademik.
“Dimulai dari kabupaten/kota. Kemudian dari provinsi sudah diteliti dalam beberapa kali seminar publik, kemudian melalui TP2GP di Kementerian Sosial,” jelasnya.
Ia menyebut, hasil kajian tersebut telah diserahkan ke Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan yang kini tengah melakukan pembahasan lebih lanjut.
“Kebetulan saya sebagai Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. Kami akan mendiskusikannya sampai nanti menjelang 10 November,” ujarnya.
Fadli Zon menambahkan, seluruh tahapan penetapan Pahlawan Nasional untuk Soeharto telah melibatkan para ahli sejarah dan akademisi dari berbagai bidang.
“Ada sejumlah sejarawan, ada Pak Pramoedya Mujisutrisno dan Pak Bondan. Mereka semua sudah mengkaji secara ilmiah dan objektif,” ungkapnya.
Ia memastikan, secara administratif maupun substansi, usulan gelar pahlawan nasional ini sudah memenuhi syarat yang ditetapkan.
“Kalau syarat pasti sudah memenuhi semua, karena melalui kajian panjang dan riset mendalam,” tegasnya.
Keputusan akhir terkait pemberian gelar pahlawan nasional kepada Soeharto dijadwalkan akan diumumkan menjelang Hari Pahlawan, 10 November 2025.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















