Beritajateng.id – Setiap menjelang Idul Adha, lalu lintas penjualan hewan kurban di setiap wilayah akan mulai padat. Hewan kurban mulai dari kerbau, sapi, kambing, hingga domba akan dipasok untuk memenuhi permintaan pasar.
Berbeda dengan di Kudus, kebutuhan kerbau dengan pasokan yang disediakan bisa memiliki perbandingan jauh. Seperti yang diberitakan Beritajateng.id, tahun ini di Kabupaten Kudus terdapat kebutuhan sebanyak 1.910 ekor kerbau, saat ini baru tersedia 1.224 ekor. Artinya, masih terdapat kekurangan sekitar 686 ekor.
Jika dibandingkan dengan hewan kerbau lainnya, jumlah pasokannya bisa sampai surplus. Hal ini menandakan permintaan kerbau di Kudus lebih tinggi jika dibandingkan dengan sapi. Mengapa bisa demikian? Ternyata kondisi ini sudah berlangsung lama dan sudah menjadi tradisi masyarakat Kudus.
Dilatari Dua Alasan
Setidaknya ada dua alasan mengapa orang Kudus tidak menyembelih sapi di wilayahnya setiap Idul Adha. Pertama, konon Sunan Kudus dalam perjalanan dakwahnya pernah ditolong sekawanan sapi. Saat itu, Sunan Kudus tersesat di tengah hutan kemudian ditunjukkan jalan oleh sekawanan sapi.
Dalam catatan Sejarawan NU, KH Ng Agus Snuyoto, Sunan Kudus mendengar suara genta dari sekawanan sapi. Lalu Sunan Kudus mengikuti sapi-sapi itu hingga sampai ke sebuah desa. Karena merasa berutang budi, Sunan Kudus lalu mewanti-wanti penduduk untuk tidak makan daging sapi.
Saat Idul Adha, Sunan Kudus juga tidak menyembelih sapi tapi kerbau. Tidak mengherankan jika masyarakat Kudus enggan berkurban sapi, bahkan makanan khasnya saja tidak terbuat dari daging sapi. Hingga kini masyarakat Kudus masih banyak yang mematuhinya, dengan alasan tidak berani melanggar larangan Sunan Kudus.
Kedua, Sunan Kudus melarang menyembelih sapi karena menghormati masyarakat Hindu pada zaman itu. Sebab sapi dihormati dan dimuliakan masyarakat Hindu. Langkah ini sebagai upaya strategis Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam dengan rahmatan lil ‘alamin.
Sehingga agar tidak menyinggung perasaan umat Hindu, Sunan Kudus menghindari berkurban sapi dan menggantinya dengan kerbau.
Menurut catatan Yoyok Rahayu Basuki dalam bukunya Buku Sunan Kudus (ja’far Shadiq), Sunan Kudus pernah membeli sapi dari India. Sapi itu sengaja dipelihara di pekarangan rumah Sunan Kudus. Upaya itu berhasil menarik rasa kagum umat Hindu kepada Sunan Kudus. Sehingga mereka bersedia mendengarkan ceramah Wali Songo dan pada akhirnya banyak masyarakat Kudus yang memeluk agama Islam.
Sumber: Berbagai Sumber