GROBOGAN, Beritajateng.id – Sebanyak 51 warga di Dusun Wuni, Desa Keyongan, Kecamatan Gabus, Grobogan terjangit dengan penyakit chikungunya. Seperti diketahui penyakit chikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk chikungunya ini muncul setiap tahun.
Sementara itu, Plt Sekretaris Dinkes Grobogan yang juga Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Djatmiko mengatakan, penularan nyamuk Aedes aegypti ini lebih cepat menyerang.
“Setidaknya, dalam satu rumah jika ada seorang yang terkena gigitan nyamuk, maka anggota keluarga lain juga bakal tertular. Sehingga, penyebaran wabah ini cukup cepat,” katanya, Kamis, 18 Juli 2024.
Beberapa waktu lalu, sambung Djatmiko, pihak Dinkes Grobogan mendapatkan laporan terkait chikungunya menyerang warga RT 09 dan RT 10 RW 02 di Dusun Wuni Desa Keyongan Kecamatan Gabus.
“Total yang terkena ada 51 orang, antara lain warga yang berusia 25-35 tahun ada delapan orang, kemudian usia 36-45 tahun ada 20 orang, serta usia kurang dari 45 tahun mengenai 23 warga,” ungkapnya.
Sampai saat ini, kata Djatmiko, bidan desa serta petugas Puskesmas Gabus 1 turut memantau sejumlah warga yang kedapatan mengeluhkan sakit nyeri sendi, kaku, dan demam. Petugas juga sempat melakukan rapid test.
“Menurut laporan dari petugas yang ada di lokasi, hingga kini masih ada enam warga yang belum bisa beraktivitas. Sedangkan lainnya sudah sembuh tapi masih merasakan pegal-pegal pada tulang,” ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya menekankan agar desa segera melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Serta rutin membersihkan lingkungan rumah untuk tidak menimbulkan genangan-genangan.
“Kemarin saat dicek, ternyata terdapat banyak genangan air di tempat terbuka. Ini memicu munculnya nyamuk Aedes aegypti,” tegasnya.
Ditambahkan, untuk penanganan, pihaknya memberikan obat terkait keluhan. “Keluhan seperti DBD, diobati terkait keluhan yang dirasakan, jika nyeri maka yang akan diobati nyerinya,” ujarnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Lingkarjateng.id)