JEPARA, Beritajateng.id – BPBD Jepara menggelar Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana. Pelatihan yang diikuti 40 peserta tersebut bertempat di Balai Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kamis, 22 Mei 2025.
Turut hadir sebagai pemateri, Subkor Tata Ruang, Dosen Fakultas Perikanan dan Kelautan Undip Mubarok Sa’adi, Novian Prahandhy Kusuma.
Kegiatan pelatihan tersebut bertujuan untuk membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Seperti ketika ada tanggul kritis, apa saja yang harus dilakukan,” ungkap Kasi Pencegahan dan kesiapsiagaan, Nugroho Isman.
Peserta diajari meliputi pembangunan desa berbasis bencana; fungsi tata ruang dalam penanggulangan bencana; peran serta masyarakat dalam penanggulangan bencana gelombang tinggi, cuaca ekstrem, dan abrasi; penyelenggaraan penanggulangan bencana; praktik bantuan hidup dasar dan teknik evakuasi korban.
“Dengan pelatihan ini, minimal mereka tahu harus berbuat apa ketika terjadi bencana,” ungkapnya.
Sosialisasi ini juga untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada masyarakat dalam menghadapi bencana yang kemungkinan terjadi di lingkungan sekitar.
Berdasar indeks risiko bencana Indonesia (IRBI) tahun 2024, Jepara masuk kategori Kelas Risiko Sedang dengan skor 119,49. Termasuk menurun dari tahun sebelumnya, tapi dengan ancaman bahaya yang tinggi.
“Terdapat tujuh jenis ancaman bencana yang patut diwaspadai. Banjir, kebakaran hutan dan lahan, gelombang tinggi dan abrasi, serta kekeringan berada dalam risiko tinggi. Sedangkan gempa bumi, tanah longsor, dan cuaca ekstrem berada dalam risiko sedang,” katanya.
Jurnalis: Tomi Budianto
Editor: Sekar S