REMBANG, Beritajateng.id – Jumlah angka pernikahan dibawah umur di Kabupaten Rembang sepanjang 2024 disebut turun dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi pencatatan nikah di KUA, pada 2023 kasus pernikahan dibawah umur mencapai 237. Dari jumlah tersebut 16 diantaranya laki-laki, sedangkan sisanya sebanyak 221 anak perempuan.
Sedangkan pada 2024, angka tersebut menurun hingga mencapai 184. Rinciannya yakni 21 anak laki-laki dan 163 perempuan.
Kasi Bimas Islam Kemenag Rembang, Sarip menyampaikan bahwa kasus pernikahan di bawah umur tersebut tersebar di 14 Kecamatan di Rembang. Meski tahun kemarin telah terjadi penurunan, pihaknya tetap akan mengupayakan penurunan di tahun 2025 ini
Langkah yang diambil Kemenag Rembang untuk mengupayakan pencegahan pernikahan dini ini adalah dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas, baik kepada para orang tua, remaja, hingga pelajar.
“Langkah-langkah yang diambil antara lain, melakukan pencerahan dan penyuluhan secara massif kepada masyarakat luas. Ini dilakukan oleh para pejabat Kemenag Rembang dan juga Penyuluh Agama Islam di setiap kajian,” kata Sarip, Selasa, 11 Februari 2025.
Selain itu, langkah konkrit lainnya yang akan dilakukan Kemenag Rembang adalah menyelenggarakan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS). Kegiatan ini digelar bekerja sama dengan Madrasah.
“Kami juga akan mengadakan BRUS bekerja sama dengan Madrasah Aliyah di Rembang. Pada tahun 2024 sudah kami laksanakan di sejumlah madrasah. Alhamdulillah ada hasilnya, yaitu berupa penurunan angka pernikahan dini,” imbuhnya.
Sarip menambahkan, berdasarkan UU nomor 16 tahun 2019 tentang Perkawinan menyebutkan batas usia minimal pernikahan baik laki-laki dan perempuan adalah 19 tahun. Oleh sebab itu ia akan terus berupaya mendukung program pencegahan pernikahan dini tahun ini.
“Kami mendorong penyuluh terus aktif mengkampanyekan tentang pernikahan dini secara intensif, ucapnya.
Berdasarkan data Seksi Bimas Islam Kemenag Rembang, jumlah peristiwa nikah pada tahun 2024 sebanyak 4.231. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2023 sebanyak 4.600. (Lingkar Network | Beritajateng.id)