SEMARANG, Beritajateng.id – Belum sempat surut, banjir di Jalan Raya Kaligawe Semarang kembali menggenang. Hal ini membuat kemacetan di ruas jalan tersebut, terutama menuju arah Demak.
Akibat dari banjir tersebut, jalanan menjadi macet. Selain itu, pengendara yang nekat menerobos banjir mengalami mati mesin karena kedalaman air mencapai 30 centimeter.
Banjir tersebut diketahui lantaran air sungai yang tak mampu menampung air hujan yang mengguyur Kota Semarang semalaman pada Minggu, 2 Januari 2025.
Dari pantauan di lokasi, banjir lebih banyak menggenang di pinggiran jalan. Selain itu, banjir juga menggenangi kawasan perkampungan di sekitarnya. Namun, saat ini kondisinya tampak mulai surut.
Selain itu, kondisi jalan berlubang dan licin membuat pengendara harus ekstra berhati-hati.
Salah seorang pengendara asal Demak, Danik, mengaku harus ekstra berhati-hati saat melintas karena kondisi jalan yang berlubang dan licin. Ia juga harus memutar jauh arah perjalanannya untuk sampai ke tempat kerja di Semarang.
“Jadi kalau banjir kayak gini, saya yang dari Demak harus memutar jauh, karena Sayung, di depan Polytron kan juga banjir, dan tadi juga tidak hanya saya, hampir semua pengendara lewat jalan memutar,” ujarnya.
Ia mengaku, hanya membutuhkan waktu kurang lebih dari satu jam setengah apabila tidak banjir. Namun, saat banjir perjalanannya memakan waktu hingga dua kali lipat.
“Berangkat dari rumah jam 8 pagi, sampai di dekat Sayung pada muter masuk lewat Jalan Onggorawe, juga banjir tapi tidak dalam. Kemudian lewat kampung-kampung tembus Jalan Soekarno Hatta, sampai tempat kerja jam 10 lebih,” tuturnya.
Sebelumnya, BMKG telah memberitahu kepada masyarakat bahwa cuaca ekstrem masih akan mengancam Jawa Tengah hingga awal Februari. Sehingga warga diimbau untuk siap siaga atas bencana hidrometeorologi. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Beritajateng.id)