KENDAL, Beritajateng.id – Jelang mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriyah, ruas jalan alternatif Cangkiran-Boja – Sukorejo sepanjang 33,40 kilometer yang kerap menjadi jalur alternatif dari Kota Semarang menuju Kabupaten Kendal terus dilakukan perbaikan.
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan, perbaikan ini dilakukan dalam rangka percepatan untuk menyambut pemudik dan tradisi silaturahmi masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M.
“Kita komitmen bahwa Jateng sebagai sentral mudik nasional, kita siapkan sarana perbaikan infrastruktur jalan,” kata Luthfi saat mengecek proses perbaikan jalan di titik depan Gedung Serbaguna Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal, beberapa hari lalu
Tidak tanggung-tanggung perbaikan jalan itu ditargetkan selesai dalam 15 hari. Adapun perbaikan yang dilakukan diantaranya penambalan pada jalan berlubang.
“Contoh misalnya kita tidak bisa membangun baru karena ini perlu kecepatan, kalau lubang kita tutup, kalau retak kita bongkar. Ini untuk mempercepat dalam rangka menyambut arus mudik dan balik,” tegasnya.
Pihaknya juga akan mendorong pemerintah daerah untuk melakukan perbaikan jalan dengan peremajaan usai lebaran. Sehingga diharapkan jalan berlubang di Jateng bisa diminimalisir.
“Makanya Dinas PU muter terus. Misal hari ini untuk jalur Boja ada 52 lubang telah dikerjakan. Dihitung satu-satu,” ungkapnya.
Ia berharap, perbaikan sarana infrastruktur jalan bisa memberikan pelayanan yang aman dan nyaman bagi masyarakat dalam rangka mudik lebaran.
“Ini untuk menunjang kelancaran transportasi tradisi silaturahmi masyarakat saat lebaran. Jadi masyarakat yang mau keliling silaturahmi aman, tidak menimbulkan kecelakaan,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Bina Marga, dan Cipta Karya (PUBMCK) Jateng, Hanung Triyono menyebut, perbaikan jalan provinsi di wilayahnya terus dimaksimalkan.
“Secara umum jalan bagus ada 88 persen, tapi kita akan kejar sampai pada lebaran targetnya kita bebas lubang,” katanya.
Menurutnya, perbaikan ini dilakukan sebagai upaya memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para pemudik maupun warga saat bersilaturahmi.
“Harapannya aman untuk masyarakat, aman itu berarti lubang-lubang besar kita tutup. Tapi yang retak dan disinyalir ada air saat hujan akan kita bongkar dan kita perbaiki,” pungkasnya. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)