PATI, Beritajateng.id – Peta wilayah sebaran kekeringan di Kabupaten Pati kian meluas. Saat ini, terdapat 61 desa terdampak kekeringan yang tersebar di 9 kecamatan.
Sebaran desa tersebut diantaranya yaitu 6 desa di Tambakromo, 12 desa di Kecamatan Jaken, 9 desa di kecamatan Jakenan, 9 desa di Kecamatan Pucakwangi, 3 desa di Kecamatan Gabus, 11 desa di Kecamatan Winong, 5 desa di Kecamatan Kayen, 1 desa di Kecamatan Sukolilo, dan 4 desa di Kecamatan Batangan.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Danu Ikhsan Harischandra, menuturkan bahwa kekeringan tersebut akibat dari kemarau yang cukup panjang dan meluas. Selain itu, debit air di beberapa sumber mata air semakin berkurang..
“Meluasnya kekeringan ini dikarenakan semakin berkurangnya debit air di beberapa sumber mata air di Kabupaten Pati. Cuaca yang cukup panas dan hujan yang minim membuat beberapa wilayah cukup terdampak,” ujar Danu pada Selasa, 17 September 2024.
Danu menjelaskan bahwa perlu terobosan baru untuk menangani permasalahan kekeringan. Sebab, bencana tersebut terjadi setiap tahun. Menurutnya, jajaran pemerintah baik di kabupaten hingga desa harus bersinergi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Untuk mengatasinya kita perlu adanya terobosan misalnya Pamsimas (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Tak hanya itu dari pemerintah desa dan kabupaten harus terus bersinergi,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa penanganan jangka pendek berupa pengiriman air bersih terus dilakukan dan memang memberikan manfaat. Namun, droping air bersih tidak bisa dijadikan penanganan jangka panjang. Maka, menurut Danu perlu adanya rembuk bersama lintas sektoral dalam menangani bencana kekeringan.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya membenarkan bahwa terdapat 61 desa yang kekeringan. Hingga kini, pihaknya terus melakukan pengiriman air bersih hingga 750 tangki.
“Upaya dari kami BPBD droping bantuan air bersih. Jumlah air bersih yang sudah kita kirimkan ada 750 tangki,” pungkasnya. (Lingkar Network | Mutia Parasti Widawati – Beritajateng.id)