PATI, Beritajateng.id – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Kabupaten Pati mengakibatkan Sungai Godo meluap sehingga perbatasan Desa Gunungpanti Kecamatan Winong dan Desa Sinomwidodo Kecamatan Tambakromo terendam, pada Selasa petang, 27 Februari 2023.
Kondisi hutan di Pegunungan Kendeng yang gundul, disinyalir membuat serapan air di daerah atas menjadi berkurang, sehingga mengakibatkan air bah turun ke daerah bawah.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Ali Badrudin menilai bahwa, musibah banjir yang menjadi langganan di wilayah ini tidak hanya akibat kondisi Pegunungan Kendeng yang gundul, namun juga akibat dari sedimentasi Sungai Godo.
Oleh sebab itu, ia berharap agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana segera melakukan normalisasi sungai secara menyeluruh.
Ia menilai bahwa, meskipun saat ini Sungai Silugonggo sudah dilakukan normalisasi, hal ini hanya bisa mencegah luapan sungai di sekitarnya.
Sehingga, kata dia, sungai-sungai lainnya seperti Sungai Simo, Sungai Wulan, Sungai Sentul, Sungai Gandam, dan sungai lainnya berpotensi menimbulkan banjir.
“Kalau normalisasi harusnya menyeluruh jangan setengah-setengah. Yang di Silugonggo ini sudah bagus, dibuat kali sudetan juga untuk menampung air,” papar Ali Badrudin, pada Rabu, 28 Februari 2024.
Sementara itu, Camat Tambakromo Mirza Nur Hidayat mengatakan bahwa banjir yang sempat menggenangi jalan yang menghubungkan Desa Gunungpati, Kecamatan Winong dan Desa Sinomwidodo, Kecamatan Tambakromo itu mengakibatkan dua SD terdampak.
Kedua SD tersebut antara lain SDN 01 dan 02 Angkatan Kidul yang sempat terendam banjir setinggi 5 sentimeter.
Kini, banjir sudah mulai surut pada pukul 03.00 WIB dan menyisakan lumpur.
“Selain menggenangi jalan, dua SD di Angkatan Kidul juga tergenang dengan ketinggian 5 cm. Tapi jam 3 dini hari tadi sudah surut menyisakan lumpur,” jelasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)