SEMARANG, Beritajateng.id – Usai dilanda cuaca ekstrem dengan hujan deras dan angin kencang sejak Rabu, 29 Januari 2025, beberapa pohon tumbang di sejumlah titik di Kota Semarang.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martantono menyatakan bahwa sejak 29 hingga 30 Januari 2025, terdapat 20 kasus pohon tumbang di sejumlah titik.
“Baru tadi pagi di daerah Banyumanik, Gedawang, ada rumah warga yang terkena pohon tumbang, namun tidak ada korban jiwa,” ujarnya, Kamis 30 Januari 2025.
Menanggapi hal itu, ia menyatakan bahwa saat ini BPBD telah melakukan penanganan terhadap sejumlah kasus pohon tumbang tersebut.
“Jadi sudah clear dan aman, tidak ada korban jiwa, pohon yang tumbang diantaranya berada di Jalan Untung Suropati, Jalan Suratmo, Jalan Raya Kaligawe, Jalan Kelud,” imbuhnya.
Selain pohon tumbang, sejumlah rumah warga mengalami kerusakan akibat hujan lebat dan angin kencang.
“Ada tiga kasus atap rumah roboh, dan satu rumah roboh. Diantaranya karena angin kencang, kejadian tersebut menimpa di berbagai kecamatan, seperti Kecamatan Candisari, Tembalang, Gunung pati dan Semarang Utara,” Tuturnya.
Curah hujan yang deras selama dua hari berturut-turut, kata Endro, membuat beberapa ruas jalan tergenang banjir. Selain itu, longsor terjadi di Semarang bagian atas.
“Genangan air itu ada di Jalan Ngablak Indah dan Jalan Raya Kaligawe, tanah longsor ada di daerah Tambakaji, Ngaliyan, ada pos kamling longsor mengenai rumah warga,” jelasnya.
Endro mengatakan bahwa cuaca ekstrem diperkirakan akan melanda Semarang hingga 31 Januari 2025. Sehingga, ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan bencana hidrometeorologi.
“Hujan dan angin kencang ini sudah berturut-turut sejak kemarin, ini artinya harus waspada bencana hidrometeorologi. Untuk masyarakat yang berada di wilayah dekat pohon untuk berhati-hati karena rawan tumbang. Selain itu juga waspada potensi banjir dan tanah longsor,” tegasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Beritajateng.id)