REMBANG, Beritajateng.id – Para siswa dan guru SMP An-Nawawiyyah Rembang mengunjungi Perpustakaan Daerah (Perpusda) pada Sabtu, 18 Oktober 2025.
Dalam kunjungan tersebut, selain menambah wawasan dari buku-buku di Perpusda, para siswa berkesempatan mewawancarai langsung Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Dinarpus) Kabupaten Rembang, Achmad Sholchan.
Dari wawancara itu, Sholchan mengungkap bahwa pengunjung Perpusda Kabupaten Rembang mengalami lonjakan kenaikan yang signifikan. Hal ini menunjukkan tren positif terhadap minat baca masyarakat Rembang.
Ia menyebut, setelah diresmikan oleh Bupati Rembang pada Desember 2024, total pengunjung Perpustakaan Daerah tercatat mencapai 6.395 orang hingga Oktober 2025. Jumlah ini naik drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 2.750 orang sepanjang 2024.
Menurutnya peningkatan ini tidak terjadi secara kebetulan. Pihaknya menerapkan strategi menyeluruh melalui dua pendekatan utama yakni internal dan eksternal.
“Secara internal, kami benahi fasilitas perpustakaan agar lebih nyaman dan menarik. Selain perbaikan kebersihan dan tata ruang, kami juga berencana menambah fitur baru seperti bioskop mini atau home theater untuk menarik lebih banyak pengunjung, terutama anak muda,” jelas Sholchan, Sabtu, 18 Oktober 2025.
Sementara itu, dari sisi eksternal, Dinarpus menggandeng berbagai pihak untuk memperluas jangkauan literasi. Di antaranya bekerja sama dengan Taman Bacaan Masyarakat (TBM), Kampung Baca Masyarakat, Duta Literasi Kabupaten, serta Bunda Literasi di tingkat kabupaten dan kecamatan.
Sholchan menjelaskan kolaborasi ini dilakukan sebagai upaya membangun ekosistem literasi yang menyeluruh, dari kota hingga desa, serta melibatkan peran aktif masyarakat.
Peningkatan kunjungan ini juga bertepatan dengan peringatan Bulan Bahasa, yang memiliki keterkaitan erat dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, di mana bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa pemersatu bangsa.
“Kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai ruang publik yang hidup, bukan sekadar tempat membaca. Di sini masyarakat bisa belajar, berdiskusi, bahkan berkreasi,” pungkasnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia


















