KENDAL, Beritajateng.id – Mirna Annisa (Mbak Mirna) dan Urike Hidayat (Mas Riki) gencar menggalang dukungan mendekati jadwal pemungutan suara Pilbup Kendal 2024.
Diketahui pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 secara serentak akan digelar pada tanggal 27 November 2024.
Untuk itu, Mbak Mirna dan Mas Riki gencar melakukan sosialisasi dan melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk menggalang dukungan masyarakat Kabupaten Kendal.
Amin Jazuli selaku Ketua Tim Pemenangan Gerindra menyatakan bahwa Mbak Mirna telah melakukan sosialisasi bersama Paguyuban Pedagang Kaki Lima dalam acara Sholawat bersama Al-Muqorrobin Kendal, pada Minggu, 21 Juli 2024, di Lapangan Gebanganom, Kecamatan Rowosari.
“Sampai hari ini kita lakukan beberapa hal-hal terkait dengan sosialisasi. Mengenalkan Mbak Mirna sebagai calon Bupati. Alhamdulillah direspons baik. Beberapa hari yang lalu kita mendapatkan dukungan dari temen-temen paguyuban pedagang kaki lima bersamaan dengan Sholawat Al Muqorrobin Kendal,” ujarnya.
Selain itu juga dilakukan acara Gelar Budaya bersama pegiat seni budaya Kabupaten Kendal yang diadakan pada Sabtu 27 Juli 2024 di Parkir Truk Montongsari, Kecamatan Weleri.
“Dilanjutkan juga deklarasikan dukungan dari temen-temen giat seni budaya Kabupaten Kendal. Sekaligus kegiatan acara, gelar budaya kabupaten Kendal di Weleri,” ujarnya.
Amin menjelaskan bahwa acara tersebut dilaksanakan untuk mengingatkan kembali memori masyarakat Kendal terkait dengan pencapaian-pencapaian yang sudah dilakukan oleh Mbak Mirna saat menjadi Bupati Kendal.
“Kita sosialisasikan ulang. Bahwa Mbak Mirna akan kembali maju sebagai Bupati. Dan kita juga mengadakan kegiatan- kegiatan yang sifatnya mengulang memori masyarakat kabupaten Kendal, terkait dengan kehadiran mbak Mirna di kabupaten Kendal,” jelasnya.
Mifta Reza selaku Ketua DPC Gerindra Kendal yang juga menghadiri acara Gelar Budaya bersama pegiat seni Kabupaten Kendal. Ia menyatakan rasa terimakasih dan berharap acara tersebut dapat terus diadakan untuk memperkuat persatuan dan kebanggaan terhadap budaya. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya memilih pemimpin yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Jawa.
“Adegke adat lestarine budaya Jawa sansaya Cetha wela wela, mula aja milih pemimpin sing blas ora njawani (Berdirinya adat, lestarinya budaya Jawa semakin terlihat jelas, maka jangan memilih pemimpin yang tidak menjunjung budaya Jawa, red),” ujarnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Beritajateng.id)