PATI, Beritajateng.id – Penyakit Kuku dan Mulut (PKM) pada hewan, masih bisa sembuh apabila segera ditangani dan diobati. Meski demikian, Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati menghimbau agar warga Pati teliti saat membeli hewan kurban.
Sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran penyakit PMK melalui perdagangan ternak di Kabupaten Pati. Dispertan Pati menutup pasar untuk sementara waktu sejak tanggal 2 Juni hingga dengan 16 Juni 2022.
Kepala Dispertan, Ir. Nikentri Meiningrum menghimbau kepada peternak dan pedagang hewan ternak agar segera melapor ke petugas kesehatan hewan terdekat. Ketika ada gejala PMK pada hewan ternak, bisa segera mendapat penanganan.
“Untuk menjaga penularan kepada ternak lain, maka hewan yang terindikasi PMK perlu dipisah/diisolasi,” pesannya saat ditemui pewarta, Selasa (31/05).
Pihaknya juga menghimbau kepada warga khususnya peternak, agar tidak kuatir menanggapi PMK yang menjangkit hewan ternak seperti sapi. Warga harus lebih selektif dalam membeli hewan ternak, seperti sapi/kambing/domba/kerbau
“Para peternak juga harus memastikan hewan ternak dalam keadaan sehat, karena dikhawatirkan membawa penyakit yang bisa menular ke hewan ternak lainnya,” tegasnya.
Selain itu, resiko kematian pada hewan untuk PMK cukup kecil. Ia meminta kepada para peternak untuk tidak panik.
“Jangan takut untuk melapor kepada dokter hewan terdekat. Jangan sampai sudah parah baru melapor. Kebersihan kandang ternak juga harus diperhatikan, secara rutin disemprot desinfektan paling tidak 2 hari sekali,” terangnya.
Jelang Hari Raya Kurban, pihaknya akan mensosialisasikan kepada masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih hewan kurban.
“Jangan sampai masyarakat membeli sapi yang terjangkit virus PMK,” ucapnya.
Dispertan juga telah mengambil beberapa contoh pada ternak milik warga yang dicurigai terjangkit virus ini untuk peneguhan diagnosa.
“Dari Dispertan sendiri juga sudah melakukan upaya-upaya, komunikasi, Informasi dan edukasi kepada masyarakat, khususnya peternak tentang penyakit ini. Bahwa penyakit ini tidak terlalu berbahaya dan tidak menular kepada manusia,” tutupnya. (Beritajateng.id)