SEMARANG, Beritajateng.id – Beberapa hari terakhir ini, kapal nelayan di Kawasan Tambak Lorok dan Tambak Rejo bersandar rapih akibat hujan lebat disertai angin kencang di Semarang, Jawa Tengah. Nelayan wilayah setempat sengaja absen melaut, salah seorang warga setempat Marzuki mengatakan, angin kencang berlangsung sejak Selasa (11/01) pukul 16.00 WIB hingga Rabu (12/01).
Cuaca buruk tersebut lanjutnya, akibatkan gelombang tinggi dan kapal-kapal yang bersandar terombang-ambing. Tak hanya itu, peningkatan air laut juga terjadi, yang menyebabkan daratan di sekitarnya sama rata dengan air laut.
“Tapi alhamdulillah sejauh ini masih aman,” imbuhnya.
Terkait hal itu, Ketua Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Kota Semarang, Slamet Ari Nugroho menjelaskan, dengan kondisi ini tentu nelayan tidak berani melaut.
“Karena dengan cuaca buruk dan gelombang laut yang tinggi sangat membahayakan keselamatan nelayan,” ucapnya.
Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari tersebut lanjut dia, juga akibatkan dua kapal milik nelayan setempat rusak akibat terombang-ambing gelombang laut.
“Kerusakan rumah dan tanggul belum ada,” jelasnya.
Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang, Ganis Erutjahjo menyampaikan, gelombang kategori sedang masih berpotensi ada hingga tiga hari ke depan, dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter.
“Menurut prediksi, wilayah Perairan Utara Jawa Tengah masih ada potensi terjadi gelombang dengan kategori Sedang (1,25-2,5 M) selama 3 hari, dengan kecepatan angin 5-20 Knot (9-36 km/jam ),” himbaunya.
Dengan kondisi ini, Koordinator Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang menghimbau nelayan untuk tidak melaut. Pihaknya khawatir, perahu yang ditumpangi terkena hantaman gelombang laut.
“Kami juga menghimbau masyarakat di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang agar waspada,” tutupnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)