JEPARA, Beritajateng.id – Potensi wisata di Jepara sangat luar biasa, mulai dari destinasi wisata alam, religi, peninggalan sejarah, seni dan budaya serta yang tidak kalah pentingnya dan menarik adalah sentra-sentra industri kerajinan khas Jepara. Hal ini juga merupakan wisata, hanya saja pengelolaannya belum maksimal.
Pernyataan tersebut disampaikan Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Jepara sekaligus Ketua Fraksi NasDem DPRD Jepara, Padmono Wisnugroho saat Dialog Interaktif Taman Sari Menyapa di Radio R-Lisa FM dengan tema ‘Optimalisasi Potensi Pariwisata Kabupaten Jepara’, pada Rabu, 9 Agustus 2023.
“Kita memang dalam hal PAD di bidang pariwisata baru 85 persen dari target yang ada. Target di tahun 2022 sekitar Rp 4,362 miliar tapi bisa masuk ke PAD cuma Rp 2,556 miliar atau 58 persen. Nah, ini perlu adanya pengembangan industri pariwisata yang terintegrasi, misalnya di daerah Magelang, Jogja, Bandung, Bali. Di sana itu ada industri pariwisata yang terintegrasi. Dalam arti, dari UMKM-UMKM dihubungkan dengan destinasi-destinasi wisata yang semua itu dikelola oleh suatu lembaga,” ujar Wisnu sapaan akrabnya.
Misalnya di Magelang, lanjut Wisnu, ada yang namanya Balai Ekonomi Desa (Balkondes) yang dibentuk pemerintahan desa kemudian pengelolaannya oleh BUMDes terintegrasi jadi sentra-sentra UMKM dan industri itu terhubung di Balkondes.
“Jadi ketika ada wisatawan yang datang ke sana mereka diajak berwisata keliling, jadi di situ didapat multiplier effect-nya. UMKM hidup, penginapan juga dapat, restorannya juga dapat. Nah itulah yang dimaksud dengan terintegrasi. Promosi juga secara gencar dilakukan melalui baliho maupun media sosial,” jelasnya.
Maka dari itu, ia menilai, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara perlu menduplikasi konsep tersebut. Pasalnya, di Jepara juga banyak sentra industri seperti kerajinan ukir, kerajinan tenun di Troso, kerajinan monel di Kriyan, kemudian sentra mainan anak di Welahan.
“Jadi ketika ada wisatawan datang bisa kita ajak keliling ke sentra-sentra industri tersebut. Hal inilah pandangan kita ke depan untuk pariwisata Jepara,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menekankan pentingnya kerja sama secara masif dan komprehensif antara pemerintah, tokoh masyarakat dan perusahaan-perusahaan yang memiliki CSR untuk menggali potensi pariwisata di Kabupaten Jepara. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Koran Lingkar)