SEMARANG, Beritajateng.id – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, memastikan kesiapan logistik Pilkada 2024 berjalan sesuai jadwal. Ia menjelaskan, distribusi logistik dilakukan secara bertahap dan dimulai dari daerah-daerah yang sulit dijangkau.
“Logistik itu intinya kita distribusikan untuk daerah yang jauh dan sulit dijangkau dahulu. Prosesnya dijadwalkan mulai 21 sampai 23 November di tingkat kecamatan, kemudian sampai ke TPS pada H-1, yaitu 26 November,” ungkap Handi usai menghadiri debat terakhir Pilgub Jateng 2024, Rabu malam, 20 November 2024.
Handi menuturkan bahwa pengadaan logistik sudah 100 persen selesai. Sementara proses pengemasan (packing) hingga 19 November telah mencapai 72 persen.
“Dua hari ke depan, pengemasan diharapkan selesai sehingga logistik siap dikirim,” tambahnya.
Ia mengatakan, KPU Jateng telah mempersiapkan langkah antisipasi pengiriman logistik di tengah ancaman cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, dan longsor. Pihaknya juga berkoordinasi dengan BMKG dan BPBD untuk memantau kondisi wilayah.
“Contohnya di Purworejo, kemarin terjadi longsor hingga ada penyelenggara pemilu yang meninggal dunia. Beberapa titik telah dievaluasi, seperti Kecamatan Bener di Kabupaten Purworejo, daerah rob di Demak, dan wilayah rawan lainnya. TPS di lokasi ini akan dipindahkan ke tempat yang lebih aman,” jelas Handi.
Handi menambahkan bahwa logistik dipastikan aman dari cuaca buruk.
“Semua logistik dikemas berlapis. Dimasukkan ke plastik, kemudian ke dalam kotak, dan kotaknya dibungkus plastik lagi sebelum dimasukkan ke mobil boks,” tuturnya.
Ia mengungkap bahwa Kecamatan Karimunjawa menjadi salah satu prioritas distribusi logistik karena jaraknya yang jauh.
“Karimunjawa diprioritaskan karena cuaca saat ini cukup bagus. Meski penyimpanan logistik di kecamatan lebih lama, kami mendapat dukungan dari pemerintah setempat,” katanya.
Secara keseluruhan, terdapat 56.812 kotak suara yang disiapkan KPU Jawa Tengah dan dikalikan dua untuk kebutuhan pemilu. Handi menyampaikan bahwa persiapan lokasi TPS masih dalam tahap perencanaan.
“Kami meminta pertimbangan ulang untuk wilayah banjir, rob, dan longsor. Evaluasi tahun lalu menunjukkan ada TPS yang sulit diakses masyarakat akibat banjir, sehingga tahun ini kami sarankan untuk dipisah atau dipindahkan,” tutupnya. (Lingkar Network | Rizky Syahrul Al-Fath/Beritajateng.id)