GROBOGAN, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Grobogan tegaskan kesiapan pemerintah untuk berbagi dan mendampingi daerah lain yang ingin mereplikasi inovasi-inovasi unggulan yang ada di Kabupaten Grobogan. Hal itu, diungkapkan oleh Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto yang mewakili Bupati Grobogan Sri Sumarni dalam ‘Penandatanganan Komitmen Replikasi Inovasi di Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Grobogan’ di Gedung Riptaloka, Setda Grobogan, Selasa, 03 September 2024.
Pemkab Grobogan melalui Wakil Bupati Grobogan Bambang Pujiyanto menyampaikan siap mendampingi daerah lain dalam mereplikasi inovasi di berbagai sektor seperti pertanian, kesehatan, dan administrasi kependudukan.
Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa Kabupaten Grobogan merupakan kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Tengah setelah Kabupaten Cilacap.
“Lahan sawah di kabupaten Grobogan kurang lebih seluas 83 ribu hektare yang terdiri dari 45 persen sawah irigasi dan 55 persen sawah tadah hujan,” jelas Bambang.
Adapun komoditas unggulan yang ditanam pada lahan-lahan di Kabupaten Grobogan yaitu padi, jagung, kedelai, bawang merah, pisang, tebu, dan tembakau.
“Kabupaten Grobogan termasuk sebagai lumbung pangan di Jawa Tengah, untuk produksi padi sebagai peringkat 1 Provinsi Jawa Tengah dan Peringkat 7 Nasional. Serta untuk komoditas jagung dan kedelai juga termasuk yang terbesar dalam skala nasional,” ujar Bambang.
Pemkab Grobogan mengupayakan pengembangan inovasi di bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan. Diantara inovasi tersebut yaitu pembangunan Rumah Kedelai Grobogan (RGK), Rat Hunter, dan Lumbung Pangan Reborn.
Disisi lain, Bambang juga menjelaskan terkait upaya Pemkab Grobogan yang telah mendapatkan apresiasi atau penilaian dari Ombudsman hingga KemenpanRB.
“Berdasarkan hasil Penilaian Pelayanan Publik dari Ombudsman, tahun 2022 kami di peringkat 1 nasional tingkat kabupaten. Namun demikian pada 2023, kami turun peringkat menjadi 21. Untuk Penilaian Pelayan Publik oleh KemenPAN RB, tahun 2022 kami memperoleh Predikat Pelayanan Prima dan pada 2023, kami turun menjadi Predikat Sangat Baik,” jelas Bambang tentang prestasi Pemkab Grobogan
Sementara itu, Asisten Deputi KemenPAN RB Ajib Rakhwanto, mengapresiasi langkah Grobogan dan menekankan pentingnya replikasi inovasi agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.
Prof. Hardi Warsono dari Universitas Diponegoro yang menjadi narasumber menjelaskan bahwa replikasi inovasi, baik melalui adopsi, adaptasi, atau modifikasi, membuka peluang besar bagi daerah lain untuk maju bersama.
“Grobogan telah berkomitmen menjadi mitra yang solid dalam penyebaran inovasi, demi pelayanan publik yang lebih baik di seluruh Indonesia,” ujarnya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)