KENDAL, Beritajateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal terus melakukan berbagai upaya dalam mencegah dan menangani stunting yang ada di Kabupaten Kendal.
Diantaranya dengan menggalakan program gerakan orang tua cegah stunting (Genting) yang fokus pada intervensi bagi keluarga berisiko stunting, sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka stunting.
Bupati Kendal, Dyah Kartika Pemanasari mengatakan, berdasarkan data dari survei status gizi indonesia (SSGI) pada 2022 menunjukan adanya penurunan prevalensi stunting menjadi 17,5 persen dari 21,2 persen pada 2021.
“Namun, pada 2023, prevalensi stunting berdasarkan survei kesehatan indonesia (SKI) sebesar 22,4 persen, atau naik sebesar 4,9 persen dari 2022,” ujarnya.
Untuk itu, pihaknya menyiapkan beberapa langkah strategis terbaru dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Kendal.
“Yakni melalui program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana), dengan gerakan orang tua asuh cegah stunting (Genting),” tambahnya.
Ia berharap, masyarakat dapat berpartisipasi aktif dalam upaya mendukung percepatan penurunan stunting di Kendal.
“Diharapkan dapat mendorong partisipasi aktif masyarakat dan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya percepatan penurunan stunting, serta mendukung pembangunan sumber daya manusia untuk mencapai generasi emas 2045,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, Eka Sulistia Ediningsih menyampaikan rasa optimisnya terhadap penurunan stunting di Kendal melihat upaya-upaya yang dilakukan Pemkab.
“Saya yakin, stunting di Kabupaten Kendal akan cepat menurun, karena melihat dari keguyuban dan upaya-upaya yang dilakukan sangat luar biasa, ditambah lagi para pemimpinnya terlihat sangat kompak untuk mengatasi persoalan stunting,” ucap Eka. (Lingkar Network | Arvian Maulana – Beritajateng.id)