SEMARANG, Beritajateng.id – Ratusan orang mengikuti semaan Al-Qur’an selama Ramadan hingga khatam 30 juz di Masjid Agung Semarang atau Masjid Kauman. Tampak para jamaah khusyuk mengikuti semaan Al-Quran di pelataran serambi masjid tersebut.
Jamaah yang mencapai ratusan orang ini rata-rata berusia senja. Mereka meluangkan waktu selama bulan puasa untuk mengikuti kajian dan semaan Al-Quran yang dipimpin oleh KH. Abdul Hakim.
Kegiatan semaan ini dimulai usai Dzuhur hingga menjelang Ashar. Para jamaah membawa Al-Quran masing-masing dengan semangat mencari keberkahan di bulan puasa.
Sekretaris Takmir Masjid Agung Semarang Muhaimin menjelaskan bahwa tradisi ini dimulai sejak tahun 1970-an yang dipimpin oleh KH. Abdullah Umar Al Hafidz, pendiri Pondok Pesantren Tahfidzul Quran. Tradisi ini kemudian dilanjutkan oleh santri-santrinya.
“Jadi ini sudah generasi ketiga, sesudah Kyai Umar itu dipimpin santrinya yang bernama KH. Naqib Noor Al Hafidz, dan kemudian saat ini dilanjutkan oleh Kyai Abdul Hakim,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa kebanyakan para jamaah yang mengikuti semaan Al Quran merupakan warga Semarang dan sekitarnya.
“Jadi tidak hanya Semarang, tapi juga Kendal, Demak, Purwodadi, mereka ini mengikuti sejak zaman dulu,” ujarnya.
Salah seorang jamaah Yaman (55) yang merupakan warga asli Kauman mengaku telah mengikuti pengajian ini sejak tahun 1990-an saat masih dipimpin oleh KH Abdullah Umar.
“Dulu itu sampai diteras banyak sekali, semaan juga diselingi dengan tafsirnya, namun juga yang tidak terlalu berat. Jadi bagi orang awam ini ringan didengar,” Ujarnya.
Memasuki usia senjanya, Yaman mengaku masih mengikuti secara rutin kajian semaan di Masjid Agung Semarang. Ia rela meninggalkan pekerjaanya untuk mengikuti kajian ini hingga selesai.
“Saya jualan, kalau Ramadan ini sudah ada yang menggantikan (berjualan) jadi bisa ikut ngaji,” tandasnya. (Lingkar Network | Syahril Muadz – Beritajateng.id)