PATI, Beritajateng.id – Pasca insiden pengeroyokan yang menewaskan bos rental pada Kamis, 6 Juni 2024, Kabupaten Pati menjadi sorotan masyarakat. Bahkan baru-baru ini terjadi aksi tawuran antar remaja di Jalan Sukolilo-Prawoto, Kecamatan Sukolilo yang juga menyebabkan satu remaja tewas.
Wakil Ketua I DPRD Pati, Joni Kurnianto, menyayangkan insiden yang terjadi di Pati bagian Selatan tersebut pada 8 Juni 2024. Tawuran antar remaja itu juga menambah daftar kasus kekerasan yang ada di Pati dalam sepekan di awal bulan Juni.
Untuk mengurangi peristiwa serupa, pimpinan DPRD Pati fraksi Demokrat ini berharap ada peran orang tua ketika di rumah dan peran guru di sekolahan agar bisa memberikan edukasi dan pemahaman terkait efek negatif dari tawuran.
“Peran orang tua dalam mencegah tawuran antar pelajar sangat diperlukan. Sebab, Saat ini kalau mau tawuran itu biasanya janjian dulu lewat medsos. Itu seharusnya bisa lebih mudah dideteksi oleh para orang tua,” terangnya.
Selain itu, peran serta masyarakat di lingkungan masing-masing juga sama pentingnya untuk bersama-sama menjaga kondusifitas melalui kegiatan siskamling.
Joni jug menyinggung pentingnya peran aktif oihak kepolisian melalui Bhabinkamtibmas agar rutin melakukan patroli dan upaya preventif tindak kejahatan oleh anak-anak remaja.
“Maka dari itu, peran masyarakat sangat penting. Siskamling penting. Apalagi tawuran banyak terjadi saat malam dan dini hari,” tukasnya.
Sebelumnya Kapolresta Pati Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama melalui Kasat Reskrim Kompol M Alfan Armin M mengungkapkan perkelahian yang mengakibatkan 1 orang meninggal dunia terjadi pada Sabtu, 8 Juni 2024 sekira jam 01.00 WIB. Korban berinisial WG (21) Warga Desa Wegil Sukolilo, Pati.
“Polisi berhasil mengamankan anak (tersangka) pembunuhan RS (15), warga Undaan Kudus, dan membawa sajam anak S (16) dan DO (16), warga Kuwawur Sukolilo, Pati, IS (15), NB (15), KW (18) dan RS (17) warga Desa Wegil Kecamatan Sukolilo, Pati,” terang Kompol Alfan dalam keterangan rilis pada Minggu, 9 Juni 2024.
Ia mengatakan tawuran antar remaja itu berawal dari Kelompok ABCD yang menantang Kelompok Kampung Hening melalui media sosial. Imbas dari hal tersebut tawuran tak terhindarkan hingga menewaskan korban. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Beritajateng.id)