BLORA, Beritajateng.id – Bupati Blora, H. Arief Rohman meninjau lokasi jalan longsor di dua desa yaitu Desa Gadon, Kecamatan Cepu dan Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban, pada Rabu, 13 Maret 2024.
Jalan di kedua desa tersebut longsor pada Selasa malam, 12 Maret 2024 akibat tergerus aliran Sungai Bengawan Solo.
Bencana ini pun mendapat perhatian serius dari Bupati Blora, H. Arief Rohman.
Bupati Arief yang dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala DPUPR Blora, Samgautama dan Kepala Pelaksana BPBD Blora, Dra. Mulyowati mengatakan bahwa, kondisi longsor di Desa Gadon cukup parah.
“Longsor di Gadon cukup parah. Untuk sementara jalan harus ditutup untuk keselamatan dan tidak mengakibatkan longsor susulan,” kata Bupati Arief.
Longsor di Desa Gadon tersebut, bahkan mengakibatkan jalan Ngloram-Gadon nyaris putus. Sehingga, untuk sementara akses jalan kabupaten ruas Ngloram-Gadon ditutup total, sampai ada perbaikan dari BBWS Bengawan Solo.

“Rigid beton jalan sudah nggandul (menggantung, red), lantaran tanah di bawahnya amblas,” ungkapnya.
Untuk menangani jalan longsor, Bupati Arief saat itu juga langsung menghubungi Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo agar 2 titik longsor di bantaran Sungai Bengawan Solo itu segera diperbaiki.
“Tadi saya sudah video call dengan Kepala BBWS untuk meminta bantuan perbaikan. Tahun 2021 lalu, jalan ini sudah dilakukan pemasangan bronjong kawat, namun tetap longsor,” paparnya.
Selain meminta bantuan BBWS Bengawan Solo, Bupati Arief juga meminta bantuan ke Kementerian PUPR agar jalan longsor di Desa Gadon segera ditangani.
Bupati Arief juga meninjau jalan longsor di Dukuh Kenongogong, Desa Panolan, Kecamatan Kedungtuban yang diakibatkan tergerus arus Sungai Bengawan Solo.
Jalan lingkar desa yang berada di tepi sungai Bengawan Solo itu amblas dan bahkan longsor mendekati rumah warga.
Kedalaman longsoran mencapai 8 meter, sehingga dikhawatirkan akan meluas jika tidak segera ditangani.
Bupati Arief mengatakan bahwa, pihaknya akan bersurat ke Kementerian PUPR dan BNPB agar jalan longsor tersebut segera ditangani , terlebih titik longsor dekat dengan permukiman warga.
“Kami akan segera membuat surat. Kami minta DPUPR dan BPBD untuk menyiapkan dokumennya. Nanti diajukan ke Kementerian PUPR dan BNPB. Dua-duanya kita masuki (kirimi surat). Mana yang cepat nanti segera ditindaklanjuti. Ini harus segera, karena mendekati pemukiman warga,” tegas Bupati.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen Operasi dan Pemeliharaan (PPK OP) IV BBWS Bengawan Solo, Yosi mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPBD dan Bidang SDA PUPR Blora untuk penanganan darurat.
“Kemungkinan nanti akan dipasang cerucuk terlebih dahulu agar tidak ada longsor susulan dan menjaga kestabilan tanah,” jelas Yosi.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Blora, Samgautama Karnajaya mengatakan, anggaran perbaikan longsor di dua lokasi itu tidak ada.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan BBWS Bengawan Solo, untuk langkah ke depannya dalam penanganan longsoran tersebut.
“Kami menunggu jawaban dari kepala balai yang sudah ditelepon Bupati. Kami akan melakukan mitigasi secepatnya dengan menggunakan cerucuk untuk menopang jalan agar tidak jatuh ke sungai,” paparnya.
Begitu juga dengan jalan longsor yang ada di Desa Panolan, kata dia, jalan longsor itu akan ditangani dengan glugu terlebih dahulu agar tidak meluas ke rumah warga. (Lingkar Network | Hms – Beritajateng.id)