GROBOGAN, Beritajateng.id – Tanggul Sungai Tuntang di Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan longsor sepanjang 50 meter dan terjadi hampir setengah tahun lalu telah dilaporkan ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai Semarang. Namun, tak kunjung ada perbaikan.
Kondisi ini dikeluhkan warga sekitar. Sebab untuk mengantisipasi bertambahnya longsoran, pihak kontraktor hanya menutup dengan terpal plastik.
Sementara, terdapat tiga titik longsoran yang panjangnya bervariasi mulai dari 10 meter hingga 50 meter dengan lebar longsoran 5 meter. Longsor terparah tepat di belakang bangunan Balai Desa dan Sekolah Dasar, Desa Papanrejo, sepanjang 50 meter dengan tebal 5 meter. Longsornya tanggul disebabkan intensitas hujan yang tinggi.
Baca Juga
Perbaikan Jembatan di Desa Bandungharjo Grobogan Molor hingga 2024
Menurut Suwidi, warga Papanrejo, kondisi longsornya tanggul Sungai Tuntang tersebut sudah hampir enam bulan lalu. Ia menambahkan, longsor terjadi akibat curah hujan yang tinggi. Suwidi pun berharap, agar wilayah terdampak longsor segera diperbaiki oleh pemerintah.
“Longsor sudah enam bulanan, karena hujan. mohon pemerintah segera memperbaiki tanggul yang longsor, warga khawatir terjadi banjir jika tidak segera diperbaiki,” ucap Widi pada Minggu, 24 Juli 2022.
Kepala Desa Papanrejo Suwarno mengatakan, sebelumnya, tanggul Sungai Tuntang dalam pekerjaan normalisasi oleh pihak kontraktor tahun lalu. Namun, kembali terjadi longsor di tiga titik yang bervariasi. Longsor mulai dari 10 meter hingga 50 meter.
Baca Juga
PT Semen Grobogan Dituntut Warga, Jalan Rusak Jadi Prioritas Tuntutan
“Ada tiga titik longsoran. ada 10 meter,15 meter dan 50 meter. Longsoran terparah berada di belakang bangunan Balai Desa dan Sekolah Dasar Desa Papanrejo, sepanjang 50 meter, dengan tebal 5 meter,” ujar Suwarno.
Pihak desa mengaku, telah melaporkan kondisi tanggul yang longsor tersebut ke pihak Balai Besar Wilayah Sungai Semarang. Namun, sejak dilaporkan hingga saat ini tak kunjung ada perbaikan hanya ditutup dengan terpal. Warga berharap tanggul yang longsor segera diperbaiki agar tidak terjadi banjir.
“Kami sudah melaporkan ke Balai Besar pada bulan Februari lalu. Tapi belum ada tindak lanjut dari Balai Besar untuk melakukan perbaikan. Pihak kontraktor bukannya melakukan perbaikan kondisi tanggul yang longsor, tapi hanya menutup sepanjang longsoran dengan terpal plastik,” tambahnya. (Lingkar Media Network | Koran Lingkar)