BLORA, Beritajateng.id – Sebanyak enam pasar tradisional di Kabupaten Blora akan diperbaiki pada 2026 mendatang.
Kabid Pasar Dindagkop UKM Blora Margo Yuwono mengungkap, seluruh pasar di Blora masuk kategori yang perlu diperbaiki. Namun pihaknya hanya fokus pada enam pasar yang dinilai masuk skala prioritas.
“Seharusnya seluruh pasar membutuhkan perhatian perbaikan, tapi kita nilai di enam pasar yaitu, Pasar Induk Cepu, Pasar Cepu Lama atau Plaza, Pasar Kunduran, Pasar wulung, Pasar Mulyorejo, Pasar Banjarejo,” ujar Margo.
Menurutnya kondisi di setiap pasar berbeda-beda sehingga penanganan perbaikannya juga berbeda. Bahkan, ia menuturkan ada pasar yang perlu dibongkar total.
“Semisal Pasar Kunduran, di belakang pasar itu naik turunnya terlalu ekstrim. Jadi kenyamanannya kurang dan perlu penataan ulang. Di beberapa pasar juga diperlukan perbaikan dan penataan,” ujarnya.
Perbaikan pasar tradisional itu, kata dia, tidak bisa dilakukan sekarang karena terkendala pada anggaran yang tersedia untuk melakukan penataan pasar.
“Menurut saya banyak pasar yang memerlukan penataan ulang. Namun untuk melakukan hal itu anggaran kita terlalu kecil,” ujarnya.
Lebih lanjut, Margo menyebutkan Pasar Cepu Lama atau Pasar Plaza Cepu memiliki potensi besar terhadap perputaran ekonomi di kawasan Cepu. Namun, menurutnya pasar tersebut harus dibongkar untuk memberikan kenyamanan bagi penjual dan pembeli.
“Pasar Plaza itu sudah saatnya pembongkaran total. Harapan pedagang disana juga begitu, karena kalau pembongkaran hanya sebagian, para pedagang enggan berpindah-pindah,” kata Margo.
Selain pasar tradisional, Margo mengungkap ada dua pasar hewan yang perlu diperbaiki. Yaitu Pasar Legi di Kecamatan Kunduran dan Pasar Pon di Kecamatan Blora kota.
“Kalau Pasar Legi itu perlu banyak anggaran, karena pasar baru. Kalau Pasar Pon bisa dilebarkan karena melihat potensi yang ada,” katanya.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Tia