BLORA, Beritajateng.id – Luas lahan pertanian atau Luas Baku Sawah (LBS) di Kabupaten Blora hingga 2025 mencapai 69 ribu hektar, tepatnya 69.194,4 hektar. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan DP4, Ngaliman, Selasa, 8 April 2025.
“69 ribu hektar itu tersebar di 16 kecamatan. Di setiap kecamatan luasnya bervariatif, mulai dari 2 ribu hektar hingga 6 ribu hektar,” ujar Ngaliman.
Ia mengungkap, LBS terluas pada 2025 ada di Kecamatan Kunduran dengan luas lahan mencapai 6,9 ribu hektar. Lalu disusul Kecamatan Todanan yang mencapai luas 6,2 ribu hektar. Sementara kecamatan dengan LBS terendah ada di Kecamatan Sambong yang hanya ada 2,1 ribu hektar lahan pertanian.
Ngaliman menjelaskan bahwa luas lahan tersebut telah mencakup Lahan Sawah Dilindungi atau LSD dan lahan sawah lainnya, termasuk jagung dan tembakau.
Untuk data LBS pada 2020, sambung Ngaliman, data dipisahkan dengan dua kategori yaitu LBS dan Lahan Baku Tegal (LBT). Sementara untuk LBS 2025 hanya ada satu kategori dari Badan Pertanahan Nasional (BPN).
“Pada tahun itu LBS di Kabupaten Blora mencapai 46.593 hektar, lalu untuk LBT mencapai 24.684 hektar. Untuk data baru, terkait rincian belum kita terima,” ujarnya.
Ditempat lain, Kasubag tata usaha Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Blora Machmud Destianto menuturkan bahwa data untuk tahun 2025 sedang disiapkan.
“Kalau untuk data Luasan LSD di Kabupaten Blora tahun 2020 mencapai 67.398,03 hektar,” singkat Machmud. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)