BLORA, Beritajateng.id – Gaji magang lulusan sarjana penggerak pembangunan Indonesia (SPPI) batch 3 di Kabupaten Blora belum diberikan. Padahal para lulusan tersebut sudah melakukan magang sejak bulan Juli 2025, atau pasca kelulusan Diksarmil yang dilakukan selama 3 Bulan.
Salah satu lulusan SPPI batch 3 di Blora, Toni (nama samaran) mengungkap pihaknya belum menerima gaji sama sekali pasca kelulusan. Bahkan ia mengaku rela meninggalkan pekerjaannya untuk mengikuti program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.
“Belum cair. Sebagian ada yang cair, kalau ada penempatan. Tapi berapa orang saya tidak tahu,” ujarnya, Selasa, 23 September 2025.
Hingga saat ini pihaknya masih menanti kepastian gaji magang yang pernah dijanjikan.
“Kalau saat Diksarmil per bulan Rp1 juta, jadi total uang saku Diksarmil Rp3 juta,” ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada janji atau informasi pasti terhadap gaji magang yang dilakukan sejak bulan Juli 2025 tersebut.
“Saat magang, saya sudah melakukan survey lokasi dapur selama 3 kali, dan tidak ada uang saku atau yang lainya. Semua akomodasi atau perjalanan menggunakan uang pribadi,” ujarnya.
Pihaknya berharap ada kepastian gaji magang yang telah dilakukan sejak bulan Juli. Menurutnya banyak peserta magang yang telah meninggalkan pekerjaannya untuk ikut serta dalam program prioritas pemerintah pusat.
Sementara itu, Komandan Kodim 0721/Blora, Letkol Inf Agung Cahyono mengaku tidak tahu menahu terkait gaji magang lulusan SPPI di Kabupaten Blora.
“Itu ranahnya BGN, bukan di Kodim. Jadi untuk gaji, dan yang lainya kita tidak tahu menahu terkait indeksnya berapa. Itu internalnya mereka (BGN). Coba tanya ke Korwil SPPG,” ujarnya.
Korwil SPPG Blora Artika Diannita juga tidak mengetahui terhadap nasib gaji magang lulusan SPPI. Ia mengungkapkan gaji tersebut adalah kewenangan BGN pusat.
“Gaji itu kewenangan BGN pusat. Saya tidak memiliki kewenangan tersebut,” ujarnya.
Artika juga mengaku tidak mengetahui besaran gaji yang diterima untuk peserta magang di dapur SPPG. Bahkan ia mengaku tidak dapat mengusulkan gaji peserta magang ke BGN.
“Itu bukan tupoksi saya. Gaji kewenangan pusat, saya tidak tahu apa-apa,” katanya.
Menurutnya para peserta magang hanya mendapatkan benefit pengalaman, bukan keuangan atau gaji.
“Benefitnya magang itu pengalaman. (Benefit keuangan) Kita tidak ada,” tandas Artika.
Sebagai catatan, lulusan SPPI batch 3 di Kabupaten Blora mencapai 111 peserta. Pada setiap dapur terdapat 10 lulusan SPPI yang melakukan magang, dengan sistem 3 shift.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia