BLORA, Beritajateng.id – Meski mengalami kekurangan ratusan pengajar hingga mencapai 902 guru di tingkat SD hingga SMP, Pemerinntah Kabupaten (Pemkab) Blora Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Blora mengaku tidak akan melakukan mutasi atau pemindahan tenaga pengajar.
Sekretaris Disdik Blora Nuril Huda, menuturkan bahwa pemindahan tenaga pendidik itu dilakukan hanya saat dibutuhkan. Selain itu, pemindahan hanya bisa dilakukan kepada tenaga pendidik berstatus pegawai negeri sipil (PNS)
“Dilakukan (pemindahan guru, red) bila dibutuhkan khususnya bagi guru yang berstatus PNS,” ujar Nuril, Senin, 5 Mei 2025.
Pada mekanisme pemenuhan pengajar, ia mengatakan Disdik Blora hanya melakukan optimalisasi tenaga pendidik yang ada saat ini, hingga regrouping sekolah kecil yang tersisa dilakukan.
“Kekosongan guru disiasati dengan optimalisasi guru yang ada, khususnya di kelas awal (SD). Lalu, untuk tenaga pendidik yang di SMP akan dilakukan optimalisasi jam mengajar guru di setiap sekolah yang kekurangan,” terangnya.
“Kalau untuk jangka panjangnya, akan dilakukan regroup sekolah yang kecil,” imbuh Nuril.
Lebih lanjut, Nuril menjelaskan bahwa kekosongan guru tersebut masih tetap ada meskipun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora pada tahun 2025 melakukan pelantikan PPPK guru sebanyak 385 tenaga.
“Pada tahap satu ada 114 pengajar, sisanya pada tahap dua. Untuk guru PPPK penempatan sesuai SK yang diterima, sesuai pemetaan awal,” imbuh Nuril.
Nuril mengungkap pemetaan itu akan menggunakan sistem rombel atau rombongan belajar, bukan sistem rasio. Sehingga akan kebutuhan pengajar di setiap sekolah bisa terpenuhi. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Beritajateng.id)