BLORA, Beritajateng.id – Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) rumah tangga di Kabupaten Blora mencapai 90,38 Persen pada semester 1 tahun 2025. Hal itu diungkap oleh Sub Koordinator Seksi Promkesda, Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Blora Nanik Sri Mulyaningsih, Rabu, 16 Juli 2025.
“Cakupan penerapan PHBS rumah tangga di Kabupaten Blora mencapai 90,38 persen, dengan target nasional sebesar 95 persen pada akhir tahun,” ujarnya.
Capaian itu, kata dia, dihasilkan melalui 16 indikator penilaian yang telah ditetapkan. Pada penilaian itu setiap puskesmas mendata setiap rumah di wilayahnya.
“Triwulan sekali diperbaharui datanya. Jadi evaluasi juga dilakukan per tiga bulan,” katanya.
Nanik mengatakan PHBS pada 2024 mencapai 93 persen. Ia berharap akhir tahun 2025 nilai PHBS rumah tangga di Blora dapat melampaui tahun sebelumnya.
“Capaian saat ini sudah baik, namun diharapkan dapat dipertahankan dan dinaikan,” sambungnya.
Dari 16 indikator PHBS, indikator perokok menyumbang perilaku tidak sehat paling tinggi. Sehingga capaian 100 persen PHBS tidak dapat tercapai di Kabupaten Blora.
“Pada tahun kemarin itu kan 93 persen, penyumbang indikator tertinggi itu perokok didalam rumah, sehingga tidak dapat tercapai 100 persen,” terangnya.
Nanik menegaskan, PHBS bukan hanya tanggung jawab petugas kesehatan namun perlu keterlibatan masyarakat secara luas.
Ia menyebut, ada lima tatanan PHBS yang menjadi prioritas Dinas Kesehatan. Diantaranya Tatanan Rumah Tangga, Tatanan Sekolah, Tatanan Tempat Kerja, Tatanan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Tatanan Tempat Umum, dan Tempat Ibadah.
“PHBS itu bukan hanya tanggung jawab petugas kesehatan, namun juga masyarakat, sekolah, dan instansi lain untuk membentuk budaya sehat dari rumah hingga lingkungan kerja,” ujarnya.
Sementara untuk sekolah dan tempat kerja, kata dia, program masih terus berlanjut dalam tahap pembinaan melalui pendampingan dan edukasi langsung dari petugas promosi kesehatan.
Untuk mendukung sosialisasi berkelanjutan, pihaknya menggandeng PKK, kader posyandu, dan tokoh masyarakat di wilayah setempat.
“Tujuan akhirnya bukan hanya capaian angka, tapi budaya sehat yang benar-benar hidup dalam masyarakat dan menerapkan perilaku hidup sehat secara konsisten,” pungkas Nanik.
Jurnalis: Lingkar Network
Editor: Utia Lil