BLORA, Beritajateng.id – Penyakit mulut dan kuku (PMK) kembali muncul di Kabupaten Blora. Selama dua pekan terakhir, sebanyak 20 ekor sapi dilaporkan terkena PMK.
Hal ini diungkap Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Rasmiyana, Rabu, 24 September 2025.
“Jadi untuk dua minggu terakhir ini ada lagi penambahan kasus PMK kurang lebih 20 ekor di peternak, dan sudah kita tindak lanjuti pengobatan, edukasi pada masyarakat untuk penanganan PMK agar ternak-ternak yang terjangkit bisa terselamatkan,” jelasnya.
Rasmiyana menjelaskan, sebaran kasus PMK paling banyak terjadi di Kecamatan Jepon.
“Untuk persebaran dari 20 ekor yang terkena PMK ini tertinggi di Kecamatan Jepon. Kemudian ada juga di Kecamatan Jiken, di Kecamatan Randublatung,” terangnya.
Menurutnya lonjakan kasus terjadi pada bulan September ini, sementara pada Agustus kemarin tidak ditemukan kasus PMK.
“Bulan sebelumnya kasus cenderung landai, dan bahkan kita sempat beberapa minggu tidak ada laporan kasus dari teman-teman di lapangan, Agustus nol kasus PMK,” jelasnya.
Ia menyebut salah satu faktor terjadinya lonjakan kasus PMK di Blora yakni kondisi cuaca.
“Beberapa hari ini kita jumpai curah hujan dengan cuaca lembab, itu memang sangat mendukung untuk perkembangan virus PMK,” katanya.
“Kemudian yang juga perlu diwaspadai, lalu lintas ternak dari pasar hewan itu bisa berasal dari lintas kabupaten dan lintas provinsi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus PMK di Blora dengan vaksinasi dan melakukan giat ke pasar-pasar hewan.
“Jadi kita giatkan vaksinasi ke ternak-ternak yang masih sehat, untuk mencegah virus PMK. Kita juga selalu menggiatkan kegiatan di pasar hewan yaitu pemeriksaan ternak-ternak yang mau masuk ke pasar, diperiksa oleh petugas dan dipastikan ternak yang sehat yang boleh masuk ke pasar,” paparnya.
Jurnalis: *Red
Editor: Tia